2010/07/11

Nonton Bareng Final Piala Dunia 2010


wajah - wajah mengantuk

seandainya punya big screen kaya gini asik y..hehe

huaaahhhmm..... badan rasanya aneh semua setelah semalaman begadang. Baru kali ini saya bener2 begadang alias tidak tidur satu menitpun. Tadi malam saya nonton bareng dengan lima teman di sebuah rumah baca. Rumah baca ini lumayan mewah berada di sebuah perumahan elit. Tempatnya enak kecuali asap rokoknya. Padahal ber ac. Ac + rokok wuiih dahsyat. Sepanjang pertandingan saya memakai jaket saya sebagai masker.

Kami datang terlalu awal. Pesan makanan dan minuman, ngobrol - ngobrol dulu. Tak lama kemudian pesta penutupan hajatan sepak bola terbesar dunia ini dimulai. Mewah sekali pesta penutupannya. Tak heran, karena FIFA untung triliunan dalam gelaran piala dunia kali ini.

Saya mulai bosan dan membuka buka majalah yang banyak disediakan di tempat tesebut. Tiba - tiba saya dikejutkan oleh teriakan para penonton. Ternyata Belanda dan Spanyol sudah mulai memasuki lapangan. Baru kali ini saya nonton bareng. Semua heboh untuk hal yang saya tidak tahu apa. Sekedar pemain idolanya masuk lapangan semua suit - suit dan berteriak - teriak heboh.

Malam tadi saya termasuk pendukung Belanda. Ketika mas pembawa acara meminta pendukung belanda angkat tangan untuk memberikan kuis, saya langsung angkat tangan. Padahal saya tidak tahu apa apa tentang bola, hehe. Untung bukan saya yang ditunjuk. Saya tidak suka spanyol karena tempo permainannya lambat dan seringkali membuat saya mengantuk. Spanyol juga mengalahkan Jerman. Saya suka Jerman karena rajin sekali mencetak gol. Saya paling malas kalau nonton bola gak gol gol.

Permainan berjalan seru walaupun kedudukan 0-0 berjalan sampai akhir akhir pertandingan. Spanyol berhasil menjebol gawang Belanda di babak tambahan kedua dan untuk pertama kalinya menjadi juara dunia. Sneijder dkk pun menangis merana.

Sekali lagi Paul si gurita menunjukkan kemampuannya dengan sebelumnya memprediksi spanyol akan memenangkan pertandingan. Ternyata benar. Dan menurut saya prediksi Paul jauh lebih menarik dari pada Dedy Corbuzier yang hanya disimpan di sebuah kotak tidak ditunjukkan langsung.

Selamat berpesta spanyol......good job!

2 comments:

Piyo said...

hwkwkwkwkwkwkwk,

nggaya, nggak seneng tapi melu2 nonton.

blog e obie said...

hehehe... etok2 e ben ngerti bal bal an ngono