2010/02/05

Mengajar Bahasa Inggris di Jepang

Akhir – akhir ini saya sering menonton siaran NHK. Buat yang masih asing dengan NHK saya kasih gambaran. NHK ini channel tv Jepang namun untuk siaran internasional. Jadi saya mudeng karena disampaikan dengan Bahasa Inggris.

Naa... ada yang menarik kemarin. Cerita tentang seorang guru Bahasa Inggris muda yang mencoba mengajar smp. Dan saya rasa hal ini bisa memberikan motivasi untuk kita di Indonesia.

Sebenarnya sang guru tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan. Namun ia tinggal 6 tahun di Amerika untuk kuliah, jadi bahasa Inggrisnya cas cis cus. Namun, ada satu hal yang membuat saya merasa bahwa murid – murid smp di negara ini lebih beruntung dari pada di Jepang. Di Indonesia tulisan yang digunakan sama dengan bahasa Inggris. Sedangkan di Jepang, berdasarkan tayangan yang saya lihat, sang guru selain mengartikan juga menuliskan kata tersebut dalam tulisan Jepang. Ampun.

Lainnya sih sama saja kondisinya. Ketika murid – murid ditanya bagaimana belajar Bahasa Inggris? mereka kompak, seragam, dan semangat menjawab “suliiitttt!!!” hehehe. Gimana nggak sulit, lawong pengaruh pronounciation bahasa Jepang sangat terasa saat mengucapkan Bahasa Inggris. Kalau saya muridnya pun akan bingung. Contohnya ketika guru muda ini mencoba mengetes vocabulary siswa dengan permainan “Simon says”. Sewaktu dia mengatakan Simon says yang tertangkap oleh saya ternyata “Simong says”. Dan ternyata murid – murid malah mendengarnya sebagai salmon.

Jadi, walaupun di Indonesia Bahasa Inggris hanya sebaga foreign language atau bahasa ke sekian, saya rasa anak – anak Indonesia lebih beruntung karena bisa mempelajarinya dengan lebih mudah. Tinggal tergantung niat dan usaha.

Mengajar Bahasa Inggris di Jepang

Akhir – akhir ini saya sering menonton siaran NHK. Buat yang masih asing dengan NHK saya kasih gambaran. NHK ini channel tv Jepang namun untuk siaran internasional. Jadi saya mudeng karena disampaikan dengan Bahasa Inggris.

Naa... ada yang menarik kemarin. Cerita tentang seorang guru Bahasa Inggris muda yang mencoba mengajar smp. Dan saya rasa hal ini bisa memberikan motivasi untuk kita di Indonesia.

Sebenarnya sang guru tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan. Namun ia tinggal 6 tahun di Amerika untuk kuliah, jadi bahasa Inggrisnya cas cis cus. Namun, ada satu hal yang membuat saya merasa bahwa murid – murid smp di negara ini lebih beruntung dari pada di Jepang. Di Indonesia tulisan yang digunakan sama dengan bahasa Inggris. Sedangkan di Jepang, berdasarkan tayangan yang saya lihat, sang guru selain mengartikan juga menuliskan kata tersebut dalam tulisan Jepang. Ampun.

Lainnya sih sama saja kondisinya. Ketika murid – murid ditanya bagaimana belajar Bahasa Inggris? mereka kompak, seragam, dan semangat menjawab “suliiitttt!!!” hehehe. Gimana nggak sulit, lawong pengaruh pronounciation bahasa Jepang sangat terasa saat mengucapkan Bahasa Inggris. Kalau saya muridnya pun akan bingung. Contohnya ketika guru muda ini mencoba mengetes vocabulary siswa dengan permainan “Simon says”. Sewaktu dia mengatakan Simon says yang tertangkap oleh saya ternyata “Simong says”. Dan ternyata murid – murid malah mendengarnya sebagai salmon.

Jadi, walaupun di Indonesia Bahasa Inggris hanya sebaga foreign language atau bahasa ke sekian, saya rasa anak – anak Indonesia lebih beruntung karena bisa mempelajarinya dengan lebih mudah. Tinggal tergantung niat dan usaha.