2010/07/31

Strategi Domestikasi Terjemahan di JTV

Menonton tayangan sulap di jtv memunculkan ide saya untuk menulis. Saya salut sekali dengan penerjemah acara ini. Acara sulap ini menggabungkan sulap dengan komedi. Jadi, sembari mempersiapkan triknya si pesulap melontarkan lawakan lawakan. Acara ini juga menggunakan dubbing boso jowo khas jtv. Yang menarik, si dubber ini berhasil melakukan domestikasi lawakan - lawakan si pesulap. Sepanjang sepengetahuan saya, lawakan indonesia dan barat berbeda. Di barat lawakan biasanya berupa sindiran tidak langsung. Butuh sedikit berpikir untuk bisa memahaminya. Lawakan disini biasanya langsung. Kadang juga "menyerang" kondisi fisik lawan main.

Nah, terjemahan acara ini berhasil melakukan domestikasi sehingga penonton lokal yang notabene tidak terbiasa dengan lawakan barat bisa memahami dan tertawa (setidaknya saya tertawa). Lawakan tambah menarik karena dubber menggunakan aksen madura. Lucu sekali. Orang bule di dubber dengan logat madura. Silahkan dibayangkan sendiri.

Umur dan Bijak

Lumrahnya umur dan bijak sejalan. Semakin banyak umur seseorang seharusnya orang tersebut semakin bijak karena sudah banyak mengalami berbagai macam cobaan hidup. Namun kadang yang terjadi justru sebaliknya. Kadang semakin tua seseorang justru semakin kekanak kanakan dan bertindak sesuka hatinya.

Seperti yang saya alami hari ini. Hari ini saya berkunjung ke reumah salah satu teman. Setelah ngobrol ngalor ngidul terdengar kegaduhan di luar. Saya pun melongok ke luar. Alangkah kagetnya saya melihat motor saya di jalan. Padahal sebelumnya saya parkir di tepi diantara mobil. Dan di sebelah motor saya ada kakek kakek yang marah marah teriak teriak karena jalannya terhalang. Akhirnya saya pun keluar. Ternyata mobil di sebelah saya parkir tadi mau berangkat jadi motor saya dipinggirkan dulu. Saya diumpat habis habisan oleh kakek itu untuk kesalahan yang tidak saya lakukan. Sebenarnya pun masih banyak ruang untuk kakek itu lewat. Buktinya orang - orang lain yang lewat dengan santainya. Entah apa yang ada di otak kakek ini. Mungkin perlu saya deskripsikan mengenai kakek ini. Sudah lumayan tua. Mungkin 60 tahun ke atas. Dan yang menjadi perhatian saya adalah matanya. Aneh. Mungkin katarak atau semacamnya. Bagian mata yang seharusnya berwarna hitam tidak berwarna hitam melainkan keabu abuan. Yang saya kasihan wanita yang mungkin istrinya yang diboncengnya. Sejak awal sudah berusaha menenangkan si kakek tapi tidak berhasil. Mungkin dia malu karena menjadi perhatian orang orang. Kasihan nenek ini. Dia menikahi orang yang salah. Entah berapa puluh kali kejadian seperti ini sudah dia alami.

Saya mencoba tenang saat diumpat habis habisan. Saya pandangi saja kakek aneh ini. Saya juga memandangi si nenek yang keliatannya kawatir saya ikut ngamuk. Tidak perlu matematika untuk mengkalkulasi ini. Saya yakin beberapa kali tinju juga kakek ini pasti roboh. Melihat kondisinya yang ringkih. Saya lalu masuk ke dalam untuk mengambil kunci karena kebetulan motor saya kunci setir. Waktu saya masuk si kakek teriak teriak lagi jauh lebih keras mungkin sebal karena saya abaikan. Ternyata pas saya ambil kunci orang yang tadi memindahkan motor saya bertindak lebih dulu meminggirkan motor saya. Sebetulnya saya bisa saja meminggirkan dari tadi. Tapi nggak seru. hehe.. Pas saya akan memasukkan motor ke halaman rumah pemilik mobil itu berkata, sabar mas... orang sini memang kasar - kasar...

Hal yang saya alami ini mengingatkan saya tayangan salah satu tv swasta di malang yang porsi tayangan utamanya mengenai agama Budha. Saya kadang iseng melihat stasiun ini. Karena sering kali membahas falsafah hidup. Waktu itu si penyiar menyampaikan kalau manusia itu ibarat buah. Ada tiga macam. Ada buah yang cantik dan rasanya pun manis. Ada buah yang dari luar tidak menarik namun isinya lezat. Namun ada pula buah yang tidak menarik begitu juga isinya pahit. Saya rasa saya baru bertemu orang yang sesuai tipe buah ketiga.

Semoga saja kelak ketika saya tua saya bisa menjadi orang yang lebih sabar lagi. Lebih bijak, dan akan saya tanamkan kebijakan itu di hati cucu saya. Amiiiinn.....

2010/07/30

Tingkah Polah Maba

Tahun ajaran baru telah tiba. Begitu juga dunia perkuliahan. Banyak wajah - wajah baru bermunculan. Terlalu banyak nama baru untuk diingat. Tidak ada satupun nama yang saya ingat, hehe. Sejak dulu saya hobi mengamati tingkah polah mahasiswa baru ini. Berikut akan saya ceritakan hasil pengamatan saya.

Cukup mudah mengenali maba. Terutama yang datang dari daerah bukan perkotaan. Masih lucu - lucu. Baik yang lugu atau yang berpenampilan "gaul". Yang lugu pastinya sudah pada tahu semua lah ya. Potongan rambut standar. Tidak ada aksesoris aneh aneh. Na, yang saya tertarik justru yang "gaul". Sering kali terlihat dipaksakan dan aneh. Mungkin maksudnya kuliah baru penampilan baru. Tapi malah aneh menurut saya. Di musim ospek ini mahasiswa baru juga bisa dikenali dari barang bawaannya. Membawa benda aneh aneh dengan wajah gugup. Biasanya juga diantar oleh seseorang entah ibu, kakak, atau sodara yang lain. Tidak habis pikir saya dengan jalan pikir panitia ospek yang menyuruh juniornya membawa benda - benda ini. Setiap saya ditanyai saya selalu menjawab yang sama. Kalau ada dan murah, beli gak papa. Tapi kalau susah nyarinya, mahal, gak usah. Paling paling dimarahi / dikerjai, gak lebih. Seperti saya dulu pas ospek. Sering banget kena marah.

Berdasarkan pengamatan saya, maba pun memiliki karakter yang berbeda - beda. Ada yang dari awal sudah ketahuan bakat mbeling nya. Baru satu bulan sudah pakai tindik, koleksi minuman keras, dll. Namun tipe yang ini justru tidak terlalu berbahaya. Karena pada dasarnya orang orang seperti ini justru nyantai dan gak terlalu bermasalah. Karena mereka nggak akan ngganggu kalo nggak diganggu. Yang berbahaya justru yang terlalu lugu. Ada dua kemungkinan untuk tipe ini. Pertama mereka akan konsisten lugu, dan hal ini baik. Namun, kemungkinan kedua mereka justru bisa jauh lebih parah dari pada yang sejak awal sudah terdeteksi mbeling. Tipe ini biasanya kurang ajar dan bikin gemas tangan untuk menghajar. (pengalaman kasus pencurian di kos ternyata biang keladinya justru anak yang sangat lugu). Tipe seperti ini biasanya memiliki orang tua yang straigth. Jadi si anak dipaksa tunduk 150% kepada orang tuanya. Begitu si anak ini kuliah, jauh dari orang tua, seolah oleh mendapat kebebasan. Dan rasa kebebasan ini jauh lebih berbahaya dari pada anak yang sejak awal sudah terbiasa bebas.

Satu lagi, ada cerita menarik yang saya alami beberapa hari ini. Kos saya yang sekarang ini bangunan lama. Oleh karena itu kamar mandinya agak mengerikan. Sering ada hewan - hewan tidak jelas merayap di lantai. Oleh karena itu setiap masuk pake sendal jepit. Na.. Suatu ketika ada mahasiswa yang masuk kamar mandi. Dan dengan polosnya sendalnya dilepas dan dijejer rapi di depan pintu kamar mandi. Tersenyum sendiri saya melihatnya. Tipe maba seperti ini menurut saya akan konsisten dengan dirinya. Tidak berubah ke arah mbeling. Cerita yang lain ketika saya dikejutkan bapak kos yang nggeremeng masalah jemuran. Ternyata ada salah satu maba yang menjemur baju (termasuk kolor dan sebagainya) di depan balkon. Perlu diketahui kalau kos saya ini persis menghadap kampus. Jadi.. ya... ada pemandangan yang lain hari itu. Entah dimana anak itu memperoleh tali tampar untuk membentang jemuran. Padahal oleh bapak kos sebenarnya sudah disiapkan tempat untuk menjemur. Lebih tersembunyi namun banyak mendapat sinar matahari.

Maba menurut saya obyek yang sangat menarik untuk diamati. Namun, ungkin ini terakhir kali saya mengamati maba disini. Karena minggu depan saya akan ujian akhir. Entah saya akan mengamati di universitas lain nanti.

2010/07/28

grup / genk

Akhirnya ada kesempatan untuk menulis lagi setelah beberapa hari kerja rodi. Hujan deras, agak dingin, ditemani alunan "kisah terindah" dari Warna, menambah nikmatnya menulis.

Oke, yang akan saya ceritakan ini sebetulnya sudah terjadi minggu lalu. Namun karena lumayan sibuk jadi tidak sempat menulis. Saat itu, saya dan beberapa teman sedang duduk - duduk di kampus menunggu bagian pengajaran buka karena sedang istirahat. Kami ingin menanyakan jadwal seminar hasil yang nggak keluar - keluar. Dua teman yang lain salah satunya senior saya datang. Mereka akan mengurus nilai. Kami pun mengobrol ngalor ngidul sampailah di topik seminar hasil. Si mbak senior saya ini kemudian memberikan selamat. Dia mengatakan, wah.. hebat ya genk kalian, dah hampir selesai semua. Sini salaman satu satu biar ketularan.

Awalnya saya merasa tidak ada yang aneh dari ucapan si mbak tadi. Tapi kemudian saya memikirkan sesuatu. Genk? hmm..... tanpa saya sadari saya punya genk ya? Memang, saya memiliki beberapa teman akrab. Wira wiri kemana mana kami sering bersama - sama. Mulai duduk yang sebaris waktu kuliah, karaoke, nonton, makan, dll. Pas kuliah misalnya, kalau salah satu teman belum datang, teman yang lain akan menyisakan bangku yang "strategis" untuk teman tersebut.

Sebenarnya sejak dulu saya tidak pernah mengenal yang namanya genk. Karena pada dasarnya saya suka berteman dengan siapa saja. Itulah mengapa diatas saya menyebutnya teman akrab / sahabat dan bukan genk. Karena entah mengapa dengan penyebutan "genk" seolah olah pertemanan menjadi terbatas. Saya memang mungkin tidak punya terlalu banyak teman, karena saya tidak menyukai kegiatan kegiatan berorganisasi. Namun, dengan teman saya yang terlalu banyak ini saya sangat terikat. Bahkan awet sampai bertahun tahun tahun. Mulai teman dari sd sampai kuliah. Dan dari dulu saya tidak pernah menyebutnya genk. teman ini adalah orang yang saya nyaman berada di sekitarnya dan mereka nyaman berada di sekitar saya. Saya kadang bicara ngawur dan sering usil. Makanya saya cocok dengan orang - orang yang tidak mudah tersinggung. Mungkin saya kurang cocok dengan orang yang halus sekali, dan terlalu perasa.

Karena sistem yang saya anut ini bukanlah sebuah genk, maka saya terbuka untuk berteman dengan siapa saja. Dan diantara teman teman tersebut, mungkin ada beberapa sahabat saya.

Jadi, siapa sajakah genk anda? kalau saya sih tidak punya, tp saya punya sahabat.

2010/07/25

Sakit selalu datang pada saat yang tidak tepat

Sebenarnya sudah dua mingguan ini saya merasakan kalau badan saya agak kurang enak. Maklum anak kos. output tidak sebanding dengan input. Apalagi dua minggu belakangan ini saya agak kecapekan. Tidur larut malam, siangnya seharian di kampus. Tidak sempat sarapan. Sarapan sekaligus makan siang. Apalagi makan makanan secara ngawur. Banyak warung yang tutup, karena ini musim liburan. Menu yang tersedia itu itu saja, kalau sudah mentok bosen ujung ujungnya mi instan.

Saya sebenarnya sudah menekankan kepada diri sendiri untuk tidak sakit. Setiap makan diluar saya hanya pesan satu minuman: es jeruk / jeruk anget. Sekedar menambah tambahan vitamin c. Saya gak boleh sakit, karena sudah tidak ada waktu lagi untuk sakit. Tapi ternyata sejak kemarin saya KO. Dimulai jumat sebetulnya. Pas jumatan sudah meler saja ini hidung alias flu. Sabtu, flu berubah menjadi pusing. Minggu pagi flu sudah hilang ganti perut eror. Berkali kali ke belakang sampe lemes..

Padahal besok seminar hasil. Untung slide presentasi dan handout sudah saya persiapkan sebelumnya. Karena saya gak belajar. Sekedar baca - baca dikit trus tidur. Hemmh, semoga besok lancar... amiiinn.

2010/07/22

Fiiuuhh..

Menyelesaikan skripsi tepat waktu satu semester memang tidak mudah. Tidak hanya masalah skripsi itu sendiri namun juga banyak faktor eksternal yang mempengaruhi. Seperti yang saya alami. Saya sudah mendaftar untuk seminar hasil minggu yang lalu. sampai tadi siang masih belum mendapat dosen penguji. Sedangkan teman yang lain yang baru mendaftar langsung mendapat informasi mengenai dosen penguji.

Akhirnya saya langsung bertanya kepada ibu dosen yang kebetulan juga memiliki otoritas yang lumayan. Sebetulnya saya sudah mendapat 1 dosen penguji. Namun dosen tersebut akan menghadiri konferensi ke luar negri dan disarankan untuk mencari dosen lain. Jadi saya memutuskan untuk mencari dosen lain. Tugas yang seharusnya dilakukan oleh bagian pengajaran kampus akhirnya saya ambil alih. Saya mencari dosen, tanya waktu luangnya kapan, dan bersedia atau tidak untuk menjadi penguji.

Alhamdullillah akhirnya dosen yang saya minta bersedia. Waktunya pun cocok. Saya harus sesegara mungkin seminar karena tidak ada waktu lagi. Semoga besok jadwal sudah fixed. Amiin..

2010/07/19

Akhirnya Selesai

Setelah berbulan bulan bulan akhirnya selesai juga skripsi yang saya kerjakan. Belum benar - benar selesai sih. Belum ujian seminar dan ujian komprehensif. Selesai maksudnya dari cover sampai lampiran dan revisi dari dosen pembimbing. Puas rasanya.

Skripsi saya ini cukup berbobot. Berbobot bukan konten atau bahasannya, tapi tebalnya, hehe. Total 154 halaman. Hari ini saya foto kopi rangkap empat, jadi 5 termasuk yang asli. Lumayan berat juga bawanya.

Sampai kosan saya keluarkan semua, dijejer satu satu. Wuih, gak nyangka. Membuat benda 154 halaman ini lumayan juga perjuangannya. Tapi senang. Karena topik yang saya ambil kebetulan saya suka.

Sejenak saya pandangi satu satu, dibuka buka. Enggak peduli nanti yang terjadi. Mungkin dicoret coret dengan kejam oleh dosen penguji, hehe. Semangaaat!!

2010/07/15

Jumatan yang Berbeda

Hari ini saya ke kampus sekalian melihat kalau2 pengumuman seminar hasil sudah ditempel atau belum dan juga menghadiri seminar hasil salah satu teman. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam 11 lewat. Saatnya sholat jumat. Awalnya saya berencana untuk jumatan di luar kampus karena biasanya di kampus penuh sesak masjidnya. Tapi teman saya mengajak untuk sholat jumat di gedung rektorat.

Setelah naik ke lantai lima naik lift, sampailah saya ke sebuah ruangan yang lumayan luas yang disulap menjadi semacam mushola. Untung ada beberapa sendal jepit entah punya siapa. Pinjam sebentar buat wudhu. (ya Allah berilah balasan yang setimpal kepada pemilik sendal, amiin).

Biasanya saya jumatan di sekitar kosan. Dan topik kutbah nya bisa ditebak dan monoton. Nah, kali ini saya menemukan sesuatu yang berbeda. Biasanya saya terkantuk kantuk. Kali ini melek dan mendengarkan dengan serius. Temanya mungkin sama dengan tema kutbah yang lain, yaitu masalah ketakwaan. Namun, disampaikan dengan cara yang berbeda. Diawali kalau ketakwaan ibaratnya usaha kita untuk mendapat surga yang sejatinya kaplingannya sudah ditentukan. Untuk memiliki kaplingan tersebut kita harus memiliki ketakwaan. Dengan ketakwaan manusia juga memiliki kecerdasan secara ekonomi, sosial, emosional, spiritual, dsb (saya agak lupa). Saya tidak tahu bagaimana sosok khotib ini karena tertutup sebuah tiang yang lumayan besar. Saya hanya mendengar suaranya saja. Mungkin ini juga menambah ketertarikan saya. Khotib ini menyampaikan ayat Al Quran dengan menghubungkannya dengan fenomena nyata disekitar. Tentang kerusuhan mojokerto, anak sd yang mencoba bunuh diri saking kepinginnya sekolah. Selain mengambil Al Quran dan Hadits juga ditambah buku buku populer dan penelitian penelitian ilmiah. Ini yang membuatnya tidak terlalu di awang awang dan mudah dicerna terutama yang ilmunya cetek seperti saya ini.

Satu hal yang saya paling ingat. Khotib berkata bahwa dalam Islam manusia yang paling baik bukan manusia yang tidak pernah berbuat salah, namun manusia yang belajar dari kesalahan dan bertobat.

Ketika pulang ternyata lumayan ramai (saya tidak tahu karena di shaf nomor dua dari depan). Ketika saya menunduk untuk mengambil sepatu seseorang dengan santainya menginjak sepatu saya dan dengan tenangnya dia (cukup lama) mencari cari kemudian memakai sendalnya. Hati sudah mulai panas, namun teringat tentang kecerdasan sosial yang dijelaskan tadi. Ya sudahlah, saya lebih memilh kaplingan di surga dari pada ribut karena hal sepele.

2010/07/11

Nonton Bareng Final Piala Dunia 2010


wajah - wajah mengantuk

seandainya punya big screen kaya gini asik y..hehe

huaaahhhmm..... badan rasanya aneh semua setelah semalaman begadang. Baru kali ini saya bener2 begadang alias tidak tidur satu menitpun. Tadi malam saya nonton bareng dengan lima teman di sebuah rumah baca. Rumah baca ini lumayan mewah berada di sebuah perumahan elit. Tempatnya enak kecuali asap rokoknya. Padahal ber ac. Ac + rokok wuiih dahsyat. Sepanjang pertandingan saya memakai jaket saya sebagai masker.

Kami datang terlalu awal. Pesan makanan dan minuman, ngobrol - ngobrol dulu. Tak lama kemudian pesta penutupan hajatan sepak bola terbesar dunia ini dimulai. Mewah sekali pesta penutupannya. Tak heran, karena FIFA untung triliunan dalam gelaran piala dunia kali ini.

Saya mulai bosan dan membuka buka majalah yang banyak disediakan di tempat tesebut. Tiba - tiba saya dikejutkan oleh teriakan para penonton. Ternyata Belanda dan Spanyol sudah mulai memasuki lapangan. Baru kali ini saya nonton bareng. Semua heboh untuk hal yang saya tidak tahu apa. Sekedar pemain idolanya masuk lapangan semua suit - suit dan berteriak - teriak heboh.

Malam tadi saya termasuk pendukung Belanda. Ketika mas pembawa acara meminta pendukung belanda angkat tangan untuk memberikan kuis, saya langsung angkat tangan. Padahal saya tidak tahu apa apa tentang bola, hehe. Untung bukan saya yang ditunjuk. Saya tidak suka spanyol karena tempo permainannya lambat dan seringkali membuat saya mengantuk. Spanyol juga mengalahkan Jerman. Saya suka Jerman karena rajin sekali mencetak gol. Saya paling malas kalau nonton bola gak gol gol.

Permainan berjalan seru walaupun kedudukan 0-0 berjalan sampai akhir akhir pertandingan. Spanyol berhasil menjebol gawang Belanda di babak tambahan kedua dan untuk pertama kalinya menjadi juara dunia. Sneijder dkk pun menangis merana.

Sekali lagi Paul si gurita menunjukkan kemampuannya dengan sebelumnya memprediksi spanyol akan memenangkan pertandingan. Ternyata benar. Dan menurut saya prediksi Paul jauh lebih menarik dari pada Dedy Corbuzier yang hanya disimpan di sebuah kotak tidak ditunjukkan langsung.

Selamat berpesta spanyol......good job!

2010/07/10

Manusia dan Kehidupan

Hari ini saya dan bapak ibu saya berkunjung ke sebuah daerah, pedesaan, masih di kabupaten malang karena ada beberapa keperluan. Selain untuk nyekar ke makam nenek, juga untuk menyelesaikan beberapa permasalahan dan menjenguk kakak almarhumah nenek saya yang sakit. Hari ini saya mempelajari beberapa hal tentang hidup. Akan saya bagi kisahnya.

Setelah nyekar ke makam nenek, perjalanan dilanjutkan ke rumah kerabat ibu, lebih tepatnya sepupu ibu saya. Ada beberapa masalah yang harus diselesaikan, mengenai status tanah warisan dari buyut saya. Karena ada saudara nenek saya yang tidak punya anak, maka warisan dari buyut dibagi merata ke saudara - saudara yang lain. Naa.. masalah pun muncul. Jaman dulu tidak ada sertifikat, atau perjanjian tertulis. Hanya mulut ke mulut. Sampai disana ternyata ada sebagian tanah yang sudah dijual. Ya sudah, keluarga saya mengalah dan menerima bagian dari penjualan untuk diberikan ke masjid. Dan memutuskan untuk memperjelas status tanah yang lainnya. Sebenarnya, kalau dirupiahkan tanah ini tidak seberapa karena letaknya yang di pelosok pedesaan. Namun, karena hak, dan untuk memperjelas masalah maka hal ini menjadi sangat penting. Akhirnya kami langsung menuju lokasi tanah tersebut. setelah beberapa saat mengukur, terjadi perdebatan. Kami sendiri tidak tahu apa apa tentang tanah tersebut. 2 kerabat yang tinggal di sekitar lokasi lah yang paham. Dan salah satu kerabat meyebut panjang tanah 21 meter, sedangkan satunya 20 meter. Saya jadi paham, kenapa orang bisa saling bunuh hanya gara gara masalah tanah. Kalau tanahnya miliaran sih gpp. la ini, gak sebanding. Akhirnya saya membantu mengukur ulang, dan memang panjangnya 21 meter. Si kerabat yang satunya mencoba korupsi 1 meter karena memang mepet tanahnya. Jadi lumayan kalau nambah 1 meter. Sebenarnya, walaupun mereka berbohong kami pun tidak tahu. Kami pasrah saja, demi kebaikan. Setelah proses mengukur selesai, dibagi, dibuatkan perjanjian agar ke depannya tidak kisruh lagi.

Perjalanan dilanjutkan ke rumah kakak almarhum nenek saya. Beliaunya baru jatuh sehingga tidak bisa berjalanan. Kakak nenek saya ini unik. Lucu. Kata budhe anaknya mbah ini, 6 bulan cuma tidur tiduran saja. Tadi sudah bisa pindah ke kursi roda dan ikut ngobrol di ruang tamu. Mungkin karena senang rumahnya ramai, si mbah bercerita aneh2. Lucu. Cerita kalau beliaunya gak ingat kami2 yang berkunjung. Bapak saya malah bercanda dan bertanya siapa nama suaminya dulu. Mbah ini menikah 3 x lo! nama suami yang pertama masih ingat, namun yang kedua dan ketiga sudah lupa. Nama anak anaknya pun juga lupa. Malah ada salah satu anaknya yang dikira pembantu. Saya diceritai banyak hal. Mulai giginya yag sering copot pas makan, juga tentang sawahnya yang katanya habis. Ibu saya memberi uang 50rb kepada mbah ini, dan bertanya ini berapa. Si mbah menjawab 500 sambil menyahut, lek duwik aku yo sik ngerti (kalau masalah uang aku juga masih tau) walaupun jawabannya salah. Kemudian anaknya memintanya menghitung jumlah nol, dan dijawab empat. Na terus kalau 5 nolnya empat berapa? tanya si anak lagi. Si mbah menjawab 500. kami pun tertawa lagi. Saya pun membayangkan, hemm... bagaimana kalau suatu saat nanti saya yang duduk di kursi roda itu. Sudah pikun dan tidak tahu lagi saudara bahkan anak sendiri. Membaca blog ini (kalau masih inget punya blog) dan tersenyum sendiri. Semoga cepat sembuh mbah ya...

2010/07/05

Apa Jadinya Dunia Tanpa Lagu?

Entah kenapa saya suka sekali bersenandung. Dimanapun, kapanpun. Mungkin warisan ibu saya kali ya? (kalau bapak saya gak mungkin soalnya, hehe, dulu pernah sekeluarga terpingkal pingkal karena pertama kali dan terkahir kalinya mendengar bapak saya bersenandung lagunya Broeri Marantika). Dan ibu saya mewarisi dari kakek saya (berdasarkan cerita, kakek saya pernah punya grup musik, keroncong ato apa gitu). Saya tidak bisa membayangkan misalnya kalau lagu dilarang diputar di negara ini. Apa jadinya hari – hari tanpa lagu?

Lagu ibarat mesin waktu. Ketika mendengar lagu tertentu seseorang bisa tersenyum sendiri. Atau mungkin menangis tersedu sedu. Karena lagu merupakan mesin waktu. Seseorang akan tersenyum ketika lagu itu membawanya kedalam sebuah kenangan manis. Demikian pula sebaliknya. Seseorang pun bisa menangis tersedu sedu ketika mendengar sebuah lagu, karena lagu itu mengingatkannya pada kenangan pahit masa lalu.

Sebuah lagu bisa membawa seseorang yang sedang kasmaran terbang keangkasa, namun juga bisa membuat orang yang patah hati bunuh diri. Sebuah lagu bisa membakar semangat pasukan yang akan bertempur di medan perang. Sebuah lagu juga bisa membuat kita merenungi hidup.

Hebat ya susunan nada yang bernama lagu ini? Tangga nada hanya tujuh namun bisa membawa efek yang luar biasa. Terima kasih saya ucapkan kepada para pencipta lagu dan penyanyi apapun jenis musiknya. Terima kasih Goo Goo Dolls untuk Iris nya, Boys II Men untuk One Sweet Day, Danield Badingfield untuk If You’re not the One, Five For Fighting untuk One More For Love, Same Same untuk Love Isn’t, Oka ft Sabria untuk So Special, Vidi Aldiano untuk Pelangi Dimalam Hari, D’Cinnamon, Dygta, Ada Band, Ten 2 Five, Sheila on 7, Padi, Gigi, Ebiet G Ade, Yovie Nuno, dllll. Terima kasih karena telah menghiasi hari hariku.

2010/07/03

walah, ketiduran

Hari ini untuk kesekian kalinya saya tes TOEFL. Sebenarnya saya sudah bosan. Bukannya sudah pinter dan nilainya bagus, tapi karena di kampus saya TOEFL ada tiap semester. Jadi, begitu mendengar kata TOEFL seolah olah saya sedang dihipnotis Romy Rafael dan tiba tiba saja mengantuk.

Demikian juga yang terjadi hari ini. Durasi TOEFL yang lumayan panjang membuat saya bosan. Seksi pertama, kedua, dan yang ketiga batrei sudah mau habis. Apalagi saya belum sempat sarapan, dan tadi malam tidur lumayan larut. Klop dah. Ruangan yag dingin ber AC semakin mendukung suasana. Saya sudah tidak begitu konsentrasi di soal - soal terakhir. Dan tiba - tiba saja zzz...

Saya tidak tahu apa yang terjadi, kaget. Mendengar suara pengumuman bahwa waktu habis. Sempat bingung sejenak dimana saya berada. Untung semua sudah saya kerjakan. kalau nggak, kacau. Pertama kalinya saya ketiduran di kelas. (beberapa kali sih, tapi yang lainnya di sengaja, hehe).