Mungkin, karena punya penduduk yang banyak, nyawa di Indonesia dihargai murah. Ini bisa dilihat di kondisi jalan raya. Banyak sekali jalan yang rusak yang mengancam keselamatan. Baik di kota atau di desa kondisinya parah. Berlalu lintas di negara ini butuh kecerdasan lebih. Menghafal lokasi – lokasi lubang. Apalagi besar lubangnya nggak main – main. Cukup untuk mengubur kucing satu kampung.
Beberapa kali saya hampir mengalami petaka karena lubang di jalan. Apalagi saya adalah pengguna roda dua alias sepeda motor. Rentan sekali terperosok lubang. Kadang – kadang saya berpikir. Saya ini sedang di jalan raya atau sawah? Kok nggak ada bedanya. Padahal motor saya kan juga ada pajaknya. Trus larinya kemana? Dari sekian ribu kilometer mungkin tidak lebih dari sepertiga yang kondisinya layak. Herannya lagi, lubang – lubang itu cepat sekali bertambah.
Saya memaklumi kalau ada warga yang menanam pohon pisang di jalan raya. Malah kalau perlu mereka sebaiknya menanam mangga atau rambutan aja sekalian. Nanti buahnya bisa untuk rujakan. Namun ada juga yang membuat saya salut. Yaitu mereka menutup lubang dengan semen.
Namun lubang – lubang itu juga ada sisi positifnya. Pengendara motor jadi lebih lincah mengendalikan motornya. Karena setiap hari latihan menghindari lubang (he..he..).
Buat pengguna jalan raya, terutama buat pengendara motor, sebaiknya ekstra hati – hati. Apalagi kalau bepergian jauh dan melewati jalan yang asing. Karena kita tidak tahu kondisi jalan yang akan kita lalui. Teledor sedikit, nyawa taruhannya. Be carefull Bro!
2008/02/19
Jalan Raya Indonesia = Taruhan Nyawa
Posted by
blog e obie
at
8:28:00 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
wah... iya setuju mas... musim hujan begini jalanan rasanya tegaaaaa bener.... pake mobil aja rasanya udah digoyang2 terus, terutama di warung buncit tuh :P
Ayo... ayo... Pemda... kapan benerin jalannya? Pajak kendaraan udah naik terus, kok jalan lobang banyak bener gak ditutup-tutup.
Post a Comment