Edisi kali ini termasuk bagian kampanye untuk tidak merokok. Namun, bukan maksud saya untuk menggurui. Saya hanya memberikan saran demi kebaikan. Jujur, sejak kecil sampai setua ini, saya tidak pernah merokok. Mungkin banyak yang berpikir sok alim, nggak gaul dan sebagainya. Dan mungkin banyak yang tidak tahu alasan sebenarnya.
Alasan yang utama yaitu masalah kesehatan. Saat saya masih kecil, saya punya sesak nafas. Saya berani jamin rasanya nggak enak. Rasanya seperti bernafas, tapi tidak bisa merasakan udara yang kita hirup. Dan juga suara ngik...ngik... selalu menyertai hari – hari. Kalau penyakit ini kumat, waduh, semua yang ada di dunia ini rasanya nggak enak. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini hengkang dari tubuh saya. Mungkin bosen terus terusan hinggap di tubuh saya. Buat yang belum pernah merasakan apa yang saya rasakan, apakah berminat? Apakah harus sakit dulu supaya berhenti merokok?
Merokok adalah pemborosan. Terutama bagi yang belum punya penghasilan sendiri. Apa nggak kasihan orang tua kerja banting tulang, terus kita enak – enakan pakai uangnya untuk jajan rokok? Sama saja dengan menggulung uang, disulut, terus dihisap. Lebih baik uangnya disimpan, untuk keperluan lain yang lebih penting.
Merokok mengganggu sekitar. Ini biasa terjadi di tempat – tempat umum. Bagaimana saat kita merokok dan ada anak – anak kecil di sekitar kita? Asap rokok bisa mengganggu kesehatan mereka. Hal ini yang kurang disadari. Karena merokok juga berefek pada orang lain. Orang lain yang juga mempunyai hak yang sama dengan si perokok untuk bernafas. Untuk memperoleh udara yang sehat.
Merokok, gaya hidup yang buruk. Selama ini, terutama kaum adam, menganggap bahwa kalau merokok jadi lebih macho, lebih jantan, dan itu ditiru oleh abg dan anak – anak. Saya sering menjumpai anak – anak seusia sd dengan santainya menghisap rokok. Mereka merokok layaknya perokok yang profesional. Mungkin, mereka sendiri tidak tahu untuk apa sebenarnya mereka merokok. Mereka hanya ikut ikutan “senior” mereka supaya terlihat keren.
Itu semua hanya sekelumit alasan saya tidak merokok. Masih banyak lagi alasan yang lain. Namun, sekali lagi ini hanya saran. Yang berhak atas diri anda adalah anda sendiri. Dan anda yang berhak memutuskan apa yang baik untuk diri anda.
0 comments:
Post a Comment