2013/01/29

Berburu Barang Murah Lewat Internet

Permisi mbak, mau beli barang A ada? Ritual yang sering kita lakukan pada saat akan membeli sesuatu. Jual beli konvensional di toko – toko yang ada di daerah kita. Namun apa jadinya ternyata kita juga bisa membeli sesuatu yang lain di luar pilihan yang ada di toko? Bahkan dari suatu tempat yang jauh? Pasti menarik.

Yup, itulah yang saya rasakan akhir – akhir ini kawan. Saya punya hobi baru. Browsing barang – barang nggak jelas di situs jual beli online. Saya banyak menemukan benda benda menarik dan tentunya harganya lebih murah / sulit didapat di sekitar tempat saya berada. Barang barang tersebut bisa baru atau bekas pakai. Ada ungkapan apa yang berarti untuk kita belum tentu juga berarti untuk orang lain bukan? Dalam jual beli barang bekas hal ini sangat menarik. Karena sudah nggak diperlukan lagi, daripada membuat penuh rumah lebih baik dijual saja. Disisi lain nun jauh entah dimana ternyata ada orang yang sedang memerlukan barang yang kita jual tersebut. Terjadilah transaksi saling menguntungkan. Pihak pertama mendapat tambahan pemasukan dari barang yang sudah tidak terpakai dan pihak lainnya memperoleh barang yang dicari yang tentunya harganya lebih murah daripada membeli baru.

Dari pengalaman saya sudah beberapa kali bertransaksi semacam ini. Bahkan kayaknya saya mulai agak hobi mengoleksi barang second buruan ini. Sebut saja kamera DSLR Nikon D3100, lensa Nikon 55-200mm, blackberry dan charger laptop jadul acer saya. Beberapa barang juga saya beli baru sebut saja perlengkapan untuk turing motor, dudukan gps, hygrometer, head set, tv, hingga mp3 player.

Nggak gengsi beli barang second? Oo tidaak. Bahkan terkadang lebih menarik kawan. Ada rasa kepuasan tersendiri setelah melakukan riset browsing berbagai situs akhirnya menemukan barang berkualitas dengan harga selisih cukup jauh dengan harga barunya. Setiap barang juga memiliki kisah tersendiri saat dibeli.

Belanja online tentu ada resiko utama yang menghantui. Bisa saja kita ditipu kawan. Karena kita tidak bisa bertemu tatap muka dengan penjual. Itulah mengapa sangat dianjurkan untuk menggunakan metode COD atau cash on delivery. Barang diantar / janjian di suatu tempat, cek barang, cocok dibayar di tempat itu juga. Untuk barang dengan nominal tidak terlalu besar barulah saya berani untuk transfer langsung.

Pertaruhan terbesar saya adalah ketika saya membeli lensa Nikon 55-200mm. di tempat saya berada lensa second jenis ini susah didapat. Akhirnya saya menemukan dengan kondisi yang lumayan baik di kota Surabaya. Setelah deal harga, penjual tidak menerima rekber di bawah nominal tertentu. Rekber maksudnya rekening bersama kawan. Pemilik rekening bersama ini me makelar i transaksi. Pembeli mentransfer uang ke rekber. Oleh rekber uang ditahan sampai dengan adanya konfirmasi pengiriman oleh penjual. Setelah penjual memberikan bukti pengiriman barulah uang yang ditahan rekber tadi diteruskan kepada penjual tentunya rekber ini memungut fee. Untunglah si penjual setuju untuk cod. Uang saya transfer kepada teman saya yang ada di Surabaya untuk cod dengan penjual. Pertaruhan tidak berhenti sampai disini. Saya sama sekali tidak bisa memeriksa kondisi lensa yang saya beli.namun akhirnya saya beranikan diri dengan berpedoman bahwa penjual ini memliki rating yang sangat baik. Dan untunglah lensa masih dalam kondisi baik dan aksesoris pendukungnya lengkap disertakan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan bertransaksi online:
1.    Sangat amat utamakan sekali (top priority) untuk cod, cari tempat yang ramai dan aman untuk cod.
2.    Periksa latar belakang si penjual apakah terpercaya atau tidak, telusuri forum lain tempat si penjual menjajakan dagangannya.
3.    Pastikan sudah mengetahui harga barunya sebagai perbandingan.
4.    Yang namanya barang second pasti tidak 100 persen sempurna, cari penjual yang dengan jujur menceritakan kelemahan barang yang dijual
5.    Utamakan memilih karena fungsi bukan karena tampilan si barang
6.    Jangan tergiur dengan harga yang terlalu murah, jangan serakah kawan.
7.    Hindari penjual yang setengah mendesak dan terlalu bersemangat agar kita segera mentransfer uang (saya pernah ditelpon lamaaa sekali oleh penjual kamera yang saya perkirakan penjual kamera tipu2 kw3 yang semangat sekali mendesak saya transfer untuk kamera dslr dengan harga sangat murah, sipnya si penjual mencatut nama toko kamera yang memang ada di sekitar saya berada namun tidak berani diajak cod, ocehan si penjual mirip ocehan fans mlm yang berusaha memprospek korbannya)
8.    Jangan bosan bosan membandingkan harga satu lapak dengan lapak lain di forum jual beli, selisihnya bisa lumayan.
9.    Berdoa : )

Bagaimana kawan? Tertarik mencoba? Selamat berburu!

0 comments: