2012/01/17

Menginjakkan Kaki di Pulau Borneo


Kali ini, karena ada tugas dari kantor tempat saya bekerja, saya berkesempatan mengunjungi pulau Kalimantan. Sebenarnya yang saya tuju Kalimantan Tengah. Namun karena saya harus tiba siang hari disana terpaksan memilih penerbangan yang mengharuskan saya transit dulu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lumayanlah pernah mengunjungi Banjarmasin walaupun Cuma mampir di bandaranya saja.

Bagaimana Pulau Kalimantan itu? Tiba di Banjarmasin saya tidak menemui banyak perbedaan. Bahkan di warung di sekitar bandara masih bisa ditemui nasi pecel. Cuaca memang agak terik namun bagi yang terbiasa di Surabaya, terik matahari seperti itu mungkin sudah biasa. Sejenak di Banjarmasin akhirnya menuju ke tujuan sebenarnya, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Pangkalan Bun dari angkasa

Kalau bukan karena sedang ada pemberitaan gencar tentang kabupaten ini, pasti saya merasa asing mendengar namanya. Beberapa hari sebelum mengunjungi kabupaten ini sempat terjadi konflik yang dilatarbelakangi masalah pilkada disana dan sempat juga terjadi pembakaran rumah dinas bupati. Sia – sia sebetulnya, karena uang untuk membangun rumah itu asalnya juga dari masyarakat sendiri.


Sampai di bandara Pangkalan Bun suasana penjagaan ekstra ketat sudah terasa. Personnel militer tampak berjaga – jaga di berbagai sudut. Kali ini nampaknya benar – benar tidak mau kecolongan dengan masih adanya potensi konflik di sana. Terlepas dari konflik yang ada, saya celingak – celinguk melihat – lihat kabupaten ini. Masih banyak ditemui rumah papan disini, kawan. Bentuk atap rumahnya pun unik dengan ujung lancip. Semua bangunan pemerintah masih mempertahankan ciri khas ini.
pesawat yang saya tumpangi

Suasana di kota ini tenang, jauh berbeda dengan hiruk pikuk Surabaya. Beberapa ruas jalan bahkan masih kosong di kanan kirinya. Hanya rerimbunan alang – alang. Lumayan serem juga ketika melintasi jalan ini di malam hari. Yang unik disini adalah banyak sekali “bau” jawa terutama jawa tengah. Jangan kaget kalau mobil yang berseliweran di sini berplatnomot AB, AD, G, H dan sebagainya. Dan jangan kaget pula ketika makan di warung ibu penjualnya bisa kromo inggil mlipis. Bahkan ada salah satu kawasan yang bernama Bumiharjo. Benar – benar jawa banget. Zona waktunya pun masih WIB, bukan WITA seperti halnya Kalimantan Selatan.



Satu hal yang pasti, bertambah lagi satu lokasi di gps internal saya. Indonesia itu ternyata luas kawan. Beruntunglah kita diahirkan di bumi yang kaya ini.

4 comments:

subiyanto said...

kalteng iku gak wita a bi??rumasaku ws wita deh...

blog e obie said...

pangkalan bun wib..hehe..

Piyo said...

jarene kapog numpak pesawaaat.... wkwkwkwk. kualat kan :P

btw gambar terahir maksudx apakah?

blog e obie said...

la piye meneh, mosok renang nyebrang pulau?
gambar terakhir pintu gerbang, ada tulisan e "pelabuhan panglima utar"