2011/10/21

Kapal Pesiar di Malam Hari? Hmm... Cantik!

Tidak terasa sudah akhir pekan lagi. Bernafas sejenak kembali memencet tuts keyboard. Kebetulan kemarin ada sesuatu yang menarik untuk ditulis. Untuk kesekian kalinya ada kapal pesiar yang singgah di tempat kerja saya. Kapal yang lumayan besar walaupun penumpangnya tidak terlalu banyak hanya beberapa ratus orang saja.


maap kalau watermarknya agak lebay, sengaja memang, hehe

Nah, yang mengasikkan kapal ini ternyata menginap. Biasanya kapal pesiar selepas magrib sudah berangkat lagi. Kali ini berbeda. Kesempatan kawan. Apalagi kalau bukan hunting foto. Kebetulan ada salah satu pegawai juga nitip untuk difotokan untuk dijadikan cover. Sekalian bekerja dan bereksperimen mencari angle dan setingan yang pas.

Sebelum pulang kerja kamera dslr kantor saya charge dulu. Malamnya bisa siap dipakai. Apesnya ketika akan berangkat hujan turun. Sempat ngiyup sebentar di kos teman akhirnya perjalanan pun dilanjutkan. Bersama seorang rekan saya pun meluncur. Pertama pinjam dulu satu lagi kamera dslr milik saudara rekan saya. Beres segera meluncur ke tkp.


cantik kawan! (masih banyak foto lain yang lebih menarik sebetulnya, hehe)

Berbekal id dengan security pas saya pun memasuki lokasi. Di depan saya terongok sesosok benda raksasa terapung bercahaya di kegelapan. Cantik kawan! Hotel berjalan ini berkilauan dan dengan anggunnya tenang saja dihajar ombak yang lumayan kencang. Gerimis masih turun ketika saya mulai jepret sana sini mengambil gambar. Lokasi yang basah terkena air semakin membuat suasana menarik.

Sembari mengambil gambar sesekali saya melongok mencoba mengintip isi kapal ini, dan nampak di dalamnya lorong yang tidak kalah dengan hotel berbintang. Pantaslah. Dengan tarif 1000 dolar perhari tentu fasilitasnya nggak main main.

Selain itu yang masih membuat saya penasaran adalah ukurannya. Bagaimana benda sebesar ini terbuat dari besi bisa terapung dengan tenang di atas air. Walaupun sudah dijelaskan berulang kali oleh salah seorang rekan dari teknik perkapalan tetap saja saya takjub. Begini mungkin salah satu keajaiban ilmu pengetahuan.

Dua jam tanpa terasa saya muter muter mengambil gambar. Walaupun setengah basah terguyur hujan namun hati puas. Bisa memanfaatkan kesempatan langka seperti ini. Pulang kembali ke kos dengan hati tersenyum.

2011/10/14

Kurang Tidur = Kacau

Akhirnya bisa santai sejenak dan memencet tuts keyboard lagi. Walaupun mata masih agak berat karena rutinitas kemarin. Diawali dari futsal yang berlangsung hingga hampir tengah malam. Futsal? Yup. Beberapa kali ini saya ikut futsal kawan. Bersama rekan rekan sekerja tentunya. Dengan gaya amburadul super ngawur tentunya. Namun lumayan menyenangkan. Bisa teriak sepuasnya, tertawa lepas, dan mengumpat nggak jelas. Fiuh, lumayan membuat relax lagi.

Pulang dari ”memeras keringat” di lapangan sintetis arena futsal berlanjut ke angkringan. Di semarang ini banyak ditemukan warung nasi bungkus yang dikemas super mini atau nasi kucing. Cukup 1500 sebungkus. Biasanya saya habis 3 bungkus belum termasuk gorengan. Sayangnya keinginan menikmati susu jahe panas nggak kesampaian karena masnya kehabisan stok susu. Nggak papa deh. Cukup jahe panas saja.

Cangkrukan jadi tambah ramai karena tiba tiba ada warga lokal nimbrung. Warga yang satu ini, maaf, termasuk dalam kategori down syndrom. Tanpa bermaksud merendahkan kami mengobrol ngobrol. Dan beberapa kali teman saya dikatai yang tidak jelas. Mungkin karena kata itu yang sering didengar dari orang orang yang mengajalk ngobrol.

Sampai kos mengobrol sebentar dilanjut mandi biar seger. Sekitar jam satu malam baru bisa merebahkan diri. Pagi hari jam 5 pintu digedor gedor teman satu kos karena hari ini ada senam pagi yang berarti harus berangkat satu jam lebih awal. Selesai sholat subuh dengan sedikit merangkak ke kasur saya pun terlelap lagi di tepi kasur. Digedor lagi oleh teman lainnya baru saya meraih handuk dan mandi. Sepanjang perjalanan mata masih setengah terpejam.

Sampai kantor dimulailah rutinitas seperti biasa. Untung hari jumat jadi tidak terlalu padat. Baru beraktifitas sebentar sudah tiba waktunya sholat jumat. Hawa masjid yang dingin dan kontras sekali dengan suhu diluar yang panas menyengat menambah berat mata. Kebetulan saya duduk di sebelah teman kerja. Sebelum kutbah dimulai teman saya berpesan, ”kalau nanti saya ketiduran bangunkan ya?” saya pun mengangguk. Tak lama dimulailah kutbah jumat. Beberapa saat kemudian entah bagaimana caranya, saya terkaget. Ternyata ada yang membangunkan saya. Asem. Ternyata saya ketiduran hampir sepanjang kutbah. Dan baru bangun saat sholat akan dimulai. Karena kaget bercampur kesadaran yang masih setengah setengah saya sampai lupa berada dimana. Kaki juga kesemutan. Terhuyung huyung saya berdiri bersiap mengikuti sholat. Dan hebatnya teman di sebelah saya sama pulasnya tertidur dan mengalami nasib serupa.

Seumur – umur baru kali ini saya benar benar tertidur saat sholat jumat. Sebelumnya mungkin pernah namun hanya sekilas dan kemudian melek lagi. Selesai sholat jumat saya pun ”balas dendam” sedikit dengan tiduran di pelataran masjid. Mumpung jam istirahat masih ada.

Sampai di kantor lihat hp ada beberapa pesan dan panggilan tak terjawab. Dari teman kerja saya. Ternyata dokumen yang saya fotokopi ada yang kurang dan setelah ditelusuri ketinggalan di foto kopian, hehe. Maaf kawan. Walaupun bukan sepenuhnya salah saya juga karena mbak fotokopinya lupa menstaples jadi satu.

Dan ternyata ”aksi” ketiduran saya banyak diketahui mas – mas pegawai dari divisi lain (sedivisi dengan teman saya yang juga ketiduran). Si mas bercerita kalau saya terhuyung huyung, hehe. Teman saya malah parah. Karena katanya dibangunkan berkali kali nggak berhasil, hehe. Kayaknya jadwal futsal harus dipikirkan ulang. Karena kecapekan + tidur larut alamat mengacaukan hari berikutnya.