2011/02/28

My Sister’s Keeper

Satu lagi drama keluarga yang mungkin layak dimasukkan dalam list film yang akan ditonton. My Sister’s Keeper, yang juga ada dalam bentuk novel, siap mengaduk aduk perasaan anda ketika menontonnya.
Kisah film ini berpusar kepada dua kakak beradik, Kate dan Anna. Sejak kecil Kate didiagnosis menderita leukimia. Kate membutuhkan transplantasi. Namun ternyata kedua orang tuanya dan adik laki lakinya bukanlah donor yang tepat. Nah, si dokter memiliki ide nyeleneh. Bagaimana kalau punya anak lagi? Yang cocok untuk donor si kate. Orang tuanya pun bertanya, bagaimana bisa yakin kalau punya anak lagi bisa cocok untuk donor Kate? Si dokter menjawab, teknologi memungkinkan itu. Akhirnya dari sperma sang ayah dan sel telur si ibu yang dibuahi secara buatan, lahirlah anna.

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, Anna sangat cocok untuk donor si Kate. Anna pun mulai menjadi penyelamat Kate sejak ia berusia 5 tahun. Walaupun masih sangat kecil, Anna harus sudah menghadapi resiko yang sangat besar mempertaruhkan nyawa di meja operasi. Dan beberapa kali operasi berikutnya pun menyusul.

Atas pertolongan Anna, akhirnya Kate bisa bertahan hingga remaja. Namun kondisinya pun terus memburuk. Dan kali ini, Kate membutuhkan transplantasi ginjal. Dan tentu saja orang yang cocok sebagai donor tak lain adalah Anna.

Tanpa diduga Anna berontak. Dengan uang seadanya ia pergi ke seorang pengacara. Ia mengatakan kepada sang pengacara bahwa ia ingin memiliki kemerdekaan atas tubuhnya dan tentu saja organ organ yang ia miliki di dalamnya.

Anna mendapat tentangan yang hebat dari ibunya. Dari seluruh anggota keluarga, ibunya lah yang sangat bersikeras agar Kate tetap hidup, karena dia adalah bagian dari keluarga. Anna pun harus mengahadapi ibunya sendiri di pengadilan. Ibu Anna sebenarnya adalah pengacara. Namun akhirnya memutuskan berhenti bekerja dan fokus untuk merawat Kate. Selama persidangan kondisi Kate pun terus memburuk.

Dalam persidangan akhirnya fakta yang sebenarnya terungkap. Seseorang dibalik pengaduan anna kepada pengadilan tak lain adalah Kate sendiri. Kate lah yang mendorong Anna untuk ke pengadilan. Kate mengatakan kepada Anna bahwa ia berhak atas hidupnya sendiri, bukan sebagai suku cadang untuk dirinya. Anna berhak untuk tumbuh dewasa menjadi gadis yang cantik, menjadi chearleader atau apapun yang ia inginkan. Dan dia sendiri tidak keberatan terkikis sedikit demi sedikit oleh penyakitnya. Penyakit itu boleh membunuhnya, namun ia tidak ingin penyakit itu juga membunuh keluarganya. Memang, banyak hal berubah. Ibunya berhenti bekerja, sehingga ayahnyalah satu satunya yang harus bekerja keras dan jarang di rumah. Adik laki lakinya bermasalah dengan sekolahnya.


Namun yang membuat berat Kate adalah ibunya, yang tidak pernah rela melepasnya, walaupun dia sendiri tidak masalah dan sudah pasrah kalaupun akhirnya meninggal dunia. Setelah diberikan penjelasan oleh Kate akhirnya ibunya menerima, dan operasi cangkok ginjal pun tidak dilakukan.

Karena tidak adanya organ baru yang dibutuhkan, seperti yang telah diprediksi, Kate pun meninggal dunia. Setelah kepergian Kate pelan pelan anggota keluarga yang lain pun mulai menata hidup. Sang ibu menjadi pengacara lagi. Adik laki laki Kate masuk sekolah seni dengan beasiswa. Sang ayah melatih tinju untuk anak bermasalah.

My Sister’s Keeper. Sebuah film yang layak untuk ditonton. Mengajarkan kepada kita bahwa untuk sebagian orang, sekedar hidup saja butuh perjuangan yang luar biasa. Alangkah ruginya bagi orang orang yang begitu saja menyia nyiakan hidup. Dan dalam kondisi yang paling buruk sekalipun kita masih bisa menjadi orang yang paling kuat. Seperti yang dialami oleh Kate. Bagi Kate mungkin bayang bayang kematian adalah temannya yang paling akrab. Namun itu tidak serta merta menjatuhkannya. Justru ia semakin kuat dan berani menghadapinya, karena ia begitu menyayangi adiknya, Anna, dan juga seluruh keluarganya.

0 comments: