2011/01/23

Suramadu




Jembatan Suramadu. Ketika pertama kali digagas saja sudah banyak pro kontra. Mengingat biaya yang akan dikeluarkan tidak sedikit untuk pembangunannya. Akankah seimbang dengan manfaat yang dibawanya ketika jembatan ini jadi kelak.

Sekarang, jembatan terpanjang di indonesia ini sudah kokoh berdiri. Dengan panjang 5 kilo lebih, memang membuat yang melihatnya berdecak kagum. Dari awalnya yang "cuma" jembatan penghubung yang menghubungkan 2 tempat yang secara geografis ditakdirkan terpisah, kini berkembang menjadi tempat wisata. Banyak yang sekedar melintas, singgah di madura sejenak, kemudian kembali lagi. Kalau dipikir pikir memang aneh. Namun demi membayar rasa penasaran, rasanya sah sah saja.

Ada beberapa hal yang muncul di benak saya ketika melintasi suramadu. Ketika akan memasuki madura terdapat spanduk raksasa, dengan foto pejabat bertuliskan " selamat datang di wilayah kami". Entahlah. Menurut saya ucapan selamat datang ini agak aneh. Terkesan eksklusif. Mendengar kata "wilayah" saya langsung teringat film film gangster yang berebut daerah kekuasaan. Saya sering bepergian namun tidak pernah bertemu dengan ucapan seperti ini. Biasanya cuma "selamat datang, Jombang kota beriman" (ketika masuk jombang), dan sebagainya. Jadi kesannya lebih hangat, tidak eksklusif.

Ketika memasuki madura, kita akan disuguhi pedagang di kanan dan di kiri jalan. Kelihatannya pemerintah juga mulai memfasilitasi dengan memberikan tenda untuk jualan dengan warna yang seragam. Namun, masih terkesan kurang rapi menurut saya. Saya memang tidak pakar dalam hal perekonomian atau pemerintahan. Namun saya punya sedikit ide yang mungkin bermanfaat. Daerah di sekitar suramadu merupakan pintu gerbang madura. Alangkah bagusnya kalau pemerintah kabupaten yang ada di madura bekerja sama membuat "madura mini" di sini. Semacam etalase potensi daerah. Di dalamnya terdapat pusat informasi, ruang pamer produk lokal, tempat istirahat, dsb. Di samping bangunan ini bisa ditata lapak lapak pedagang yang ingin berjualan, tentunya lebih terorganisir. Dikelompokkan berdasarkan dengan produk yang dijual. Pedagang pun terdaftar resmi, sehingga menambah kepercayaan calon pembeli.

Diharapkan dengan fasilitas ini pengunjung tertarik untuk mengeksplorasi madura lebih jauh. Tidak hanya sekedar mencicipi kemegahan suramadu lantas kembali lagi ke jawa. Dengan banyaknya pengunjung ke madura diharapkan perekonomian penduduk bisa terangkat.

Pemerintah juga bisa memfasilitasi pengunjung yang tidak menyeberang. Ketika lewat, saya perhatikan banyak yang sekedar duduk duduk melihat lihat saja. Terutama anak anak muda. Namun sayang agak kurang positif menurut saya. Jalan yang baru dan mulus di bagian bawah suramadu memancing beberapa pengendara memacu kendaraannya. Ketika saya melintas saya juga kaget ketika ada yang membunyikan klakson kendaraannya terus menerus. Ketika saya lihat ternyata yang membunyikan adalah seorang cewek abg berboncengan tiga dengan dua cewek lainnya, dengan pakaian yang kalau anda memakainya di malam hari bisa dilirik dan ditangkap satpol pp. Kelihatannya sengaja memancing perhatian gerombolan pemuda yang tengah cangkruk. Ada juga yang positif dengan berolahraga. Ini mungkin yang perlu difasilitasi. Banyak yang berhenti untuk sekedar menonton anak anak ini bermain bola. Dengan lapangan seadanya di lahan yang tak terpakai saja mereka semangat. Apalagi kalau difasilitasi. Dibuatkan lapangan sederhana. Juga diadakan kompetisi mungkin. Suramadu Cup atau apa gitu. Bukan tidak mungkin bisa melahirkan pemain pemain unggul dan menyelamatkan indonesia dari keterpurukan prestasi.

Namun itu semua hanya sekedar ide dari saya, orang awam, yang ingin berpartisipasi memajukan bangsa ini.

me & my bike

0 comments: