2011/01/28

Memperbaiki Yahoo Messenger (YM) nge- blank, Tidak Muncul Tulisan di Kotak Chat


Lagi musim bro, yahoo messenger error. Setelah saya pakai baik baik saja, tiba tiba tidak ada angin tidak ada hujan yahoo messenger saya nge blank. Setelah dua teman saya mengalami kejadian ini, sekarang giliran saya.

Seharian saya ngutek ngutek yahoo messenger ini. Apalagi lagi butuh soalnya. Seperti biasa, tahap awal tentu tanya mbah google. Kalau bro semua mengetikkan ”memperbaiki yahoo messenger tidak muncul tulisan” akan ada banyak pilihan alternatif. Mulai dari yang sederhana dengan mengetikkan perintah di run, sampai dengan menggunakan software. Hasilnya? Tetep error…..

Saya bahkan 2 kali menginstal yahoo messenger saya. Tahu kan proses instalnya? Lama banget. Apalagi koneksi internet saya lemot. Sebenernya ada yahoo messenger yang bisa instal tanpa harus online, namun menurut saya kurang stabil dan sering kali susah log in. Akhirnya setelah instal yang kedua, saya capek. Tinggal satu tahap lagi untuk menyerah dan beralih ke yahoo messenger web saja. Coba satu kali lagi. Akhirnya saya nyasar ke blog seseorang yang kejadiannya persis sama kaya saya. Termasuk urut urut an nya pun sama. Semua gagal. Namun akhirnya orang tsb berhasil setelah memakai semua aksi melawan virus dan malware. Saya coba satu, Malwarebyte. Daaan, berhasil!!

Silahkan dicoba kalau anda mengalami kejadian yang sama, semoga berhasil!

Masalah Lapangan Kerja Ternyata Bukan Hanya di Indonesia

Salah satu channel favorit saya adalah NHK World. Stasiun tv milik jepang namun disiarkan di seluruh dunia memakai bahasa inggris. Seperti slogannya, “your eye in asia” NHK World membahas kondisi di asia. Hari ini dibahas bagaimana lulusan universitas di Cina berjuang untuk mencari pekerjaan.

Yang saya sukai dari NHK kebanyakan acara nya bersifat dokumenter. Seolah – olah kita sedang mengamati langsung si narasumber. Tidak ada interview dan sebagainya. Kali ini yang menjadi narasumber adalah 3 orang lulusan universitas di Cina. Sayang saya melewatkan bagian depannya, jadi tidak tahu pasti dari jurusan apa ketiganya. Orang pertama bekerja sambilan dengan membagikan brosur. Orang kedua, gadis remaja yang bekerja di galeri seni. Orang ketiga, seorang peniup saxofon di sebuah band yang manggung di sebuah cafe. Semuanya memiliki kesamaan, bergaji kecil, dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Ketiganya juga sama terjebak dalam sebuah situasi untuk menghindari status ”menganggur” setelah lulus kuliah. Masyarakat tidak mengenal istilah sarjana nganggur. Mau tidak mau mereka harus berjuang memperoleh pekerjaan.

Orang pertama memiliki dilema. Pengalamannya tidak cukup untuk memperoleh pekerjaan yang bergengsi. Tidak apa. Akhirnya dia mencoba memulai dari awal. Menjadi apapun, bahkan petugas massage kaki. Namun ketika interview ia kembali menghadapi dilema. Petugas interview bahkan tertawa karena seorang sarjana ingin menjadi petugas massage kaki. Sedangkan kebanyakan karyawan di sana hanya lulusan smp. Orang pertama ini tetap berkeras. Namun akhirnya ia tetap tidak diterima. ”kami tidak memerlukan seorang sarjana” menjadi kalimat penutup interview. Inilah repotnya menjadi sarjana. Kalau dipikir pikir memang nanggung. Perusahaan kecil jarang membutuhkan karena gajinya pasti terlalu besar. Sedangkan perusahaan besar tidak mau merekrut karena kebanyakan belum siap kerja karena belum berpengalaman. Akhirnya dia berhasil diterima sebagai sales di sebuah perusahaan. Cocok dengan latar pendidikannya di bidang marketing. Namun hanya sebentar sekali di perusahaan tersebut. Alasannya? Gaji yang kecil dan tingkat kerja yang tinggi .(hmmm..... sepertinya pernah tahu yang kaya gini, hehe). Perbulan gaji yang bisa diterima sebesar 150 dolar atau kurang dari 1,5 jt. Orang pertama ini keluar juga karena setelah diamati pegawai di sana tidak sejahtera.

Orang kedua, gadis lulusan perguruan tinggi, bekerja di sebuah galeri seni. Tidak ada penghasilan pasti. Jarang sekali lukisannya laku. Namun dia tidak berani meminta kiriman uang dari orang tua. Karena sudah bukan tugas orang tuanya lagi untuk membiayai. Setelah kepepet, akhirnya ia memberanikan diri untuk meminta kiriman uang.

Orang ketiga, pemain saxofon di sebuah cafe. Posisinya lebih sulit. Ia telah menikah dan memiliki satu orang anak yang masih bayi. Gajinya juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Istri dan anaknya bahkan harus tinggal di kampung halamannya karena ia tidak mungkin bisa membiayai di tempat tinggalnya sekarang. Satu kali dalam sehari ia melakukan video call melalui internet untuk mengobrol dengan istrinya dan mengamati perkembangan anaknya. Mimpi terbesarnya adalah tinggal bersama sama dengan istri dan anaknya dan mendirikan sebuah rumah makan. Ia tidak bercita cita muluk muluk untuk menjadi orang sukses. Ia hanya ingin bersama istri dan anaknya dan mencukupi kebutuhan keduanya. Akhirnya setelah diterima bekerja di sebuah rumah makan kecil, ia mengutarakan niat untuk mengundurkan diri dari band nya. Namun teman temannya tidak setuju. Mereka kembali mengingatkan mimpi yang bersama sama akan diraih untuk menjadi musisi besar. Kini ia menghadapi dilema. Apabila memilih untuk bekerja di rumah makan ia akan kehilangan teman temannya, dan belum juga nasibnya akan lebih baik bekerja di rumah makan tersebut. Namun apabila bertahan sebagai pemain saxofon ia tetap tidak bisa berkumpul dengan keluarganya karena gajinya tidak cukup.

Ternyata masalah lapangan kerja tidak hanya terjadi di sini. Cina, negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, terus tumbuh ketika negara lain justru terpuruk, masih juga mengalami hal ini. Terutama lapangan kerja untuk lulusan perguruan tinggi. Ada dua persoalan utama yang dihadapi. Untuk bekerja di sektor informal banyak lulusan universitas yang segan, di satu sisi usaha kecil di sektor informal juga tidak mau merekrut karena standar gaji sarjana terlalu tinggi. Masalah kedua, untuk bekerja di perusahaan besar diperlukan pengalaman, atau minimal siap kerja. Kebanyakan sarjana tidak memiliki ini. Akhirnya banyak yang memilih alternatif dengan mengambil sembarang pekerjaan. Sekadar untuk menghindari status pengangguran.

2011/01/26

Bukan Salah Facebook nya


Akhir akhir ini sering kita dengar melalui berita tentang penculikan gadis abg, atau juga yang tiba tiba menghilang entah diculik entah pergi sendiri. Kebanyakan berawal dari facebook. Si abg berkenalan dengan seseorang melalui facebook dan akhirnya terbujuk.

Agak ngeri sebetulnya realita bahwa abg sekarang, (kalau nggak mau dibilang kurang cerdas), kok mudah sekali termakan bujukan seseorang. Dan ujungnya, yang dikait kaitkan dengan ini yaitu adanya facebook. Saya bukannya membela facebook. Saya sendiri tidak pernah memiliki akun facebook, dan bukan pengguna facebook. Saya hanya mencoba melihat hal ini secara obyektif. Saya sangat heran bagaimana abg sekarang hanya sekedar kenalan melalui facebook kok sampai sebegitunya. Sampai mau diajak keluar, menghilang.

Saya sendiri pernah memiliki pengalaman yang hampir serupa. Namun bukan melalui facebook. Suatu hari pas saya pulang kuliah ada sms masuk. Karena isinya aneh dan kelihatannya bukan ditujukan untuk saya akhirnya saya biarkan. Eh, ada lagi sms, dan lagi. Akhirnya saya balas yang isinya sebaiknya nomor di cek dulu, mungkin salah kirim. Anehnya si pengirim seolah olah tidak peduli kalau salah kirim. Malah sering sms. Mulai berkenalan dsb. Jarang sekali saya balas. Dari sms nya ternyata si pengirim masih cewek abg yang masih duduk kelas 3 mts, dan lokasi di jawa barat. Walaupun jarang sekali saya balas tetap sering mengirim sms. Sengaja saya tidak membalas. Karena kalau saya di posisinya, kalau sms saya tidak dibalas ya saya "rumongso" alias sadar diri. Mungkin saya berhenti kirim sms. La ini tidak. kalau tidak sms ya misscall.

Suatu hari ada telpon masuk, nomor tidak dikenal. Siapa tahu penting, jadi saya angkat. Ternyata si cewek abg. Nomornya memang tidak saya simpan jadi saya "terjebak" mengangkat telponnya. Saya tanya ini siapa? dia menjawab nama (lupa namanya siapa, hehe), dan sedikit gak suka karena saya tidak menyimpan nomornya. Telepon paling aneh sedunia. Bayangkan kalau anda diajak ngobrol orang yang tidak anda kenal, tidak tahu wujudnya, lantas apa yang mau dibicarakan? kebetulan pada saat itu saya sedang ngenet jadi tidak terlalu saya perdulikan. Saya lupa bagaimana akhirnya sms dan misscall aneh ini berhenti. Yang jelas cukup lama.

Nah, bisa dibayangkan anehnya abg sekarang. Padahal itu hanya sms nyasar. Dan saya tidak mempedulikan. Bagaimana kalau sedikit saja pikiran jahat timbul? dengan mudahnya saya ajak si abg keluar, lantas dijual. Untunglah saya masih normal. Sebagai "orang tua" biasanya dalam sms saya beritahu belajar, berdoa, bla bla bla, karena pada saat itu katanya akan ujian. Entah bagaimana kalau sms itu terkirim kepada nomor yang salah. Lagi pula dari 12 digit nomor hp dengan jutaan kemungkinan kok bisa bisanya nyasarnya ke nomor saya.

Menurut saya kasus hilangnya / dijualnya abg melalui facebook, lebih karena si abg sendiri. Juga memang karena kurang nya kontrol orang tua. Saya tidak pernah menjadi wanita, dan mengalami masa abgnya, jadi tidak tahu bagaimana kondisi psikologis cewek abg yang sebenarnya. Namun sebaiknya sedikit menggunakan akal sehat dalam bertindak. Kalau toh misalnya ingin berteman monggo saja. Tidak perlu facebook juga bisa berteman. Amati sekitar, teman sejati bukan sekedar teman chating yang pandai bermulut manis dan memasang foto yang menarik. Teman adalah seseorang yang senantiasa membantu bahkan sebelum diminta. Ngobrol dengan teman tentunya lebih menyenangkan dari pada dengan seseorang di luar sana yang belum jelas siapa.

Buat adik adik yang mungkin membaca tulisan ini sebaiknya berhati hati. silahkan mencari teman sebanyak banyaknya, tidak masalah. Berkenalan, chatting, juga tidak masalah. Yang penting adalah bekali diri dengan tameng yang kuat. Jangan mudah percaya segala sesuatu. Bukannya suudzon, namun tidak semua orang di dunia ini dapat dipercaya. Bedakan yang mana yang bermaksud baik dan buruk. Kenali teman "nyata" di sekitarmu. Mungkin merekalah sebenarnya teman sejatimu hanya saja kamu tidak menyadarinya karena terlalu asik dengan duniamu sendiri.

2011/01/23

I am Sam, Sebuah Drama Keluarga yang Mengharukan


Apa jadinya kalau seorang ayah dengan IQ yang tidak lebih dari 70 atau setingkat dengan anak 7 tahun memiliki dan membesarkan putrinya? Inilah yang coba digambarkan oleh I am Sam.

Cerita berawal dari seorang wanita tunawisma yang menumpang di rumah Sam. Ketika wanita ini melahirkan sang dokter bertanya kepada Sam, apakah dia yang bertanggung jawab atas bati ini, Sam menjawab, iya. Sepulang dari rumah sakit ibu si bayi melarikan diri. Tinggallah Sam berdua bersama bayinya yang ia beri nama Lucy. Banyak kisah menarik bagaimana Sam membesarkan Lucy. Misalnya ketika ia harus membawa Lucy saat bekerja sebagai pelayan kedai kopi starbucks. Untunglah ia memiliki tetangga yang baik bernama Annie. Seorang pianis handal yang memegang gelar summa cumlaude dari sekolah musik. Annie lah yang merawat Lucy ketika Sam harus bekerja.

Berbeda dengan Sam, Lucy tumbuh menjadi gadis cilik yang cerdas. Bahkan lebih cerdas dari anak lain seusianya. Lucy sangat memahami kondisi Sam. Bahwa Sam berbeda, unik, dan tidak sama dengan dirinya dan orang kebanyakan. Kecerdasan Lucy segera menyalip Sam. Di sini masalah muncul. Oleh pemerintah Sam dianggap tidak mampu merawat anak. Lucy harus dititipkan kepada negara dan dicarikan orang tua asuh. Sebuah petaka bagi Sam dan Lucy.

Untuk memperjuangkan hak asuh Sam mencari pengacara. Akhirnya ia mendapatkan pengacara wanita (lupa namanya, hehe). Seorang pengacara wanita yang hebat, ambisius, namun memiliki masalah emosional. Pengacara ini memiliki seorang putra yang seumuran dengan Lucy. Namun ia tidak pernah akrab dengan anaknya. Sedikitnya waktu di rumah menyebabkan ia tidak mengenal anaknya sendiri.

Bisa ditebak, Sam kalah di pengadilan. Lucy diasuh sebuah keluarga yang baik. Namun tetap bagi Lucy, Sam adalah ayahnya. Demikian juga Sam, Lucy adalah satu satunya hal yang ia inginkan. Sam akhirnya keluar dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan lain yang lebih dekat dengan Lucy. Setiap malam Lucy menyelinap keluar dan tidur di apartemen Sam. Ibu asuhnya pun tidak tega dan bermaksud menyerahkan Lucy kepada Sam.

Kesempatan Sam untuk mengasuh Lucy pun terbuka lagi. Pengacara nya mendesak untuk mencoba lagi. Sam awalnya menolak. Ia sadar keterbatasannya. Keluarga baru Lucy bisa memberikan yang lebih baik dari apa yang bisa ia berikan. Karena ia menyayangi Lucy ia ingin yang terbaik untuknya, meskipun tidak bisa bersamanya. Sam pun marah ketika terus didesak oleh si pengacara. Ia mengatakan bahwa si pengacara tidak mungkin memahami kondisinya. karena si pengacara menurut Sam sempurna. Ya memang, dari sudut pandang orang normal pun si pengacara memang sempurna. Sangat cerdas, cantik, kaya, seorang pengacara yang tidak pernah gagal memperjuangkan kasusnya. Namun akhirnya si pengacara mengatakan kepada Sam bahwa hidupnya tidak sesempurna yang ia bayangkan. Keluarganya berantakan. Suaminya asik dengan wanita lain yang mungkin jauh lebih sempurna dari dirinya. Anaknya membencinya. Justru Sam lah yang menginspirasinya untuk berubah. Memang, si pengacara setelah mengenal Sam berubah menjadi lembut dan lebih memperhatikan anaknya.

Sam akhirnya bisa bersama Lucy lagi. Namun ia tetap mengijinkan Lucy menganggap ibu asuhnya sebagai ibu. Pemikirannya sederhana. Karena bisa mengajari Lucy melukis, pastilah ia ibu yang baik untuk Lucy. Ia ingin Lucy juga memiliki ibu.

I am Sam. Sebuah film yang sangat menarik menurut saya. Mata saya yang terganggu oleh sinetron berdurasi lebay dari jam 8 sampai jam 11 malam akhirnya memperoleh kesejukan. Ini baru namanya film, ini baru namanya akting, kawan! Bukan sekedar cerita konyol yang dipanjang panjang kan. Saya suka film yang menceritakan sisi humanis seseorang. Film yang sederhana, tidak aneh aneh, tapi penuh pesan di dalamnya.

Kalau kebetulan anda jalan jalan ke persewaan vcd/dvd dan bingung tidak punya ide mau pinjam film apa, I am Sam boleh dijadikan pertimbangan. Tonton sendirian di situasi yang tenang dan hening. Dan jangan lupa, siapkan sekotak tisu di sebelah anda, hehe.

Suramadu




Jembatan Suramadu. Ketika pertama kali digagas saja sudah banyak pro kontra. Mengingat biaya yang akan dikeluarkan tidak sedikit untuk pembangunannya. Akankah seimbang dengan manfaat yang dibawanya ketika jembatan ini jadi kelak.

Sekarang, jembatan terpanjang di indonesia ini sudah kokoh berdiri. Dengan panjang 5 kilo lebih, memang membuat yang melihatnya berdecak kagum. Dari awalnya yang "cuma" jembatan penghubung yang menghubungkan 2 tempat yang secara geografis ditakdirkan terpisah, kini berkembang menjadi tempat wisata. Banyak yang sekedar melintas, singgah di madura sejenak, kemudian kembali lagi. Kalau dipikir pikir memang aneh. Namun demi membayar rasa penasaran, rasanya sah sah saja.

Ada beberapa hal yang muncul di benak saya ketika melintasi suramadu. Ketika akan memasuki madura terdapat spanduk raksasa, dengan foto pejabat bertuliskan " selamat datang di wilayah kami". Entahlah. Menurut saya ucapan selamat datang ini agak aneh. Terkesan eksklusif. Mendengar kata "wilayah" saya langsung teringat film film gangster yang berebut daerah kekuasaan. Saya sering bepergian namun tidak pernah bertemu dengan ucapan seperti ini. Biasanya cuma "selamat datang, Jombang kota beriman" (ketika masuk jombang), dan sebagainya. Jadi kesannya lebih hangat, tidak eksklusif.

Ketika memasuki madura, kita akan disuguhi pedagang di kanan dan di kiri jalan. Kelihatannya pemerintah juga mulai memfasilitasi dengan memberikan tenda untuk jualan dengan warna yang seragam. Namun, masih terkesan kurang rapi menurut saya. Saya memang tidak pakar dalam hal perekonomian atau pemerintahan. Namun saya punya sedikit ide yang mungkin bermanfaat. Daerah di sekitar suramadu merupakan pintu gerbang madura. Alangkah bagusnya kalau pemerintah kabupaten yang ada di madura bekerja sama membuat "madura mini" di sini. Semacam etalase potensi daerah. Di dalamnya terdapat pusat informasi, ruang pamer produk lokal, tempat istirahat, dsb. Di samping bangunan ini bisa ditata lapak lapak pedagang yang ingin berjualan, tentunya lebih terorganisir. Dikelompokkan berdasarkan dengan produk yang dijual. Pedagang pun terdaftar resmi, sehingga menambah kepercayaan calon pembeli.

Diharapkan dengan fasilitas ini pengunjung tertarik untuk mengeksplorasi madura lebih jauh. Tidak hanya sekedar mencicipi kemegahan suramadu lantas kembali lagi ke jawa. Dengan banyaknya pengunjung ke madura diharapkan perekonomian penduduk bisa terangkat.

Pemerintah juga bisa memfasilitasi pengunjung yang tidak menyeberang. Ketika lewat, saya perhatikan banyak yang sekedar duduk duduk melihat lihat saja. Terutama anak anak muda. Namun sayang agak kurang positif menurut saya. Jalan yang baru dan mulus di bagian bawah suramadu memancing beberapa pengendara memacu kendaraannya. Ketika saya melintas saya juga kaget ketika ada yang membunyikan klakson kendaraannya terus menerus. Ketika saya lihat ternyata yang membunyikan adalah seorang cewek abg berboncengan tiga dengan dua cewek lainnya, dengan pakaian yang kalau anda memakainya di malam hari bisa dilirik dan ditangkap satpol pp. Kelihatannya sengaja memancing perhatian gerombolan pemuda yang tengah cangkruk. Ada juga yang positif dengan berolahraga. Ini mungkin yang perlu difasilitasi. Banyak yang berhenti untuk sekedar menonton anak anak ini bermain bola. Dengan lapangan seadanya di lahan yang tak terpakai saja mereka semangat. Apalagi kalau difasilitasi. Dibuatkan lapangan sederhana. Juga diadakan kompetisi mungkin. Suramadu Cup atau apa gitu. Bukan tidak mungkin bisa melahirkan pemain pemain unggul dan menyelamatkan indonesia dari keterpurukan prestasi.

Namun itu semua hanya sekedar ide dari saya, orang awam, yang ingin berpartisipasi memajukan bangsa ini.

me & my bike

2011/01/22

Sebuah Kisah Klasik untuk Masa Depan



Bersenang-senanglah Kar’na hari ini yang ‘kan kita rindukan Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah Kar’na waktu ini yang ‘kan kita banggakan di hari tua


Begitulah sepenggal lirik lagu yang dibawakan oleh sheila on 7. Mungkin cocok untuk menggambarkan kisah yang satu ini. Yup, selepas lulus kuliah, mungkin baru 2 minggu yang lalu bisa ketemu lagi dengan teman teman. Itupun karena saya resign. Kalau saya nggak resign mungkin kiamat baru bisa jalan jalan lagi kayak gini.

Seperti biasa acara diawali dengan menginap di rumah salah satu teman. Papa teman saya menyahut ketika melihat saya, "lama nggak keliatan, perasaan kok agak kurus ya?". Setelah dihajar kegiatan baru saya yang ekstrim, berat badan saya memang sedikit menyusut. Padahal makan saya tambah banyak. Super banyak. Mungkin 2 kali lipat dari porsi biasa.

Setelah ngobrol ngalor ngidul akhirnya kami pun bersiap tidur. Tidak sulit untuk bisa memejamkan mata, badan yang agak capek setelah menempuh 150 an km membuat saya langsung terlelap. Bahkan tidak sempat untuk bermimpi tentang besok, trip ke jatim park 1 dan 2.

Seperti halnya kebiasaan 200 juta penduduk indonesia yang lain, acara yang direncanakan pun molor. Agak siang baru berangkat. Sudah agak panas, namun ini jauh lebih baik dari pada hujan.
Lalu lintas juga sudah dipenuhi kendaraan yang berjubel. Heran. Perasaan dulu nggak seramai ini. Baru juga beberapa bulan, sudah tambah ramai saja. Perasaan sudah nggak enak ketika bertemu dengan deretan bus bus pariwisata. Jangan jangan tujuannya sama.

Ternyata memang benar. Parkiran sudah dipadati puluhan bus pariwisata. Ya sudahlah. Namanya juga tempat wisata. Pasti ramai. Langsung menuju loket. Seperti biasa saya nggak antri, sudah ada yang mengantrikan, hehe. Terima beres saja sambil foto foto.

Masuk ke lokasi saya segera menuju wahana favorit saya, toilet, hehe. Toilet pun ternyata ramai. Saya paling merasa aneh dengan toilet berdiri. Karena tidak ada sekatnya. Rasanya tidak lega karena bisa dilihat oleh orang lain. Yaah, walaupun yang melihat sejenis, dan sudah akrab dengan punya nya sendiri sendiri tetap saja merasa aneh. Saya harus menunggu sampai toilet sepi.

Legaa, saatnya untuk mencoba wahana yang sebenarnya. Nggak banyak yang dicoba. Cuma beberapa. Karena sudah siang, dan harus meneruskan perjalanan ke arena selanjutnya. Setelah sempat melihat lihat hamster dan kucing persia akhirnya kami menuju pintu keluar. "jaga selalu hatimu" dari seventeen mengalun kencang dari speaker saat kami melangkah keluar.

Untunglah, di arena selanjutnya, yaitu batu secret zoo, tidak terlalu ramai. Parkiran lengang. Setelah sholat kaki segera melangkah masuk. Di depan pintu masuk duduk duduk dulu sebentar menunggu anggota lain yang ke toilet (nggak tahu sudah berapa kali ke toilet). Saya ambil botol minuman dan minum beberapa teguk. Dari jauh mbak penjaga berteriak, "minumnya bawa masuk saja mas, nggak papa". Memang katanya minuman makanan tidak boleh di bawa masuk. Mungkin mbaknya kasihan dikiranya saya mau menghabiskan satu botol minuman itu sekaligus, hehe.

Batu secret zoo ini lumayan bagus. Saya nggak bisa ngitung berapa biaya yang dihabiskan untuk membuat tempat wisata semacam ini. Yang jelas tidak sedikit. Pembuatannya pun tidak setengah setengah. Megah dan tertata. Seperti namanya yang ada embel embel "zoo" nya, BSC ini memang kebun binatang. Walaupun banyak binatang, namun lokasi masih relatif bersih. Masih bisa menikmati dengan baik.

Selain kebun binatang juga ada museum satwa. Di sini pengunjung bisa melihat hewan yang diawetkan di dalam diorama yang diseting sesuai dengan habitat aslinya. Kasihan hewan hewan ini diawetkan dan dipajang. Namun, untuk keperluan edukasi mungkin tidak apa apa, asal jangan hanya demi mengeruk keuntungan saja semata.

Kaki sudah gempor. Area yang luas seakan akan tidak habis untuk dijelajahi. Memori 2 gb di kamera saya belum penuh, namun baterainya sudah KO, seperti baterai orangnya. Minta di charge lagi. Pulangnya mampir di alun alun batu untuk me recharge ulang batrei di warung warung kaki lima.

Hmm.. hari yang menyenangkan. Dan memang, hari hari seperti ini kelak akan dirindukan. Entah apa yang terjadi nanti. Entah bagaimana nasib kami nanti di masa depan. Yang jelas, sebuah kisah klasik telah tercipta.