2010/12/29

Wartawan dimata saya


Sengaja kali ini judulnya pendek. "Kalau buat judul jangan panjang-panjang... kalau bisa dibawah tiga kata", begitu petunjuk pak pemred sewaktu memeriksa tulisan saya.

Sebelum akhirnya menjadi wartawan, saya punya gambaran sendiri tentang profesi yang satu ini. Menjadi wartawan itu mengabadikan sebuah momen kedalam untaian kata dan gambar. Sebuah profesi yang sangat saya inginkan. Mengingat saya suka menulis dan mengamati sesuatu.

Namun, wartawan bukanlah sebuah profesi. Lebih dari itu. Untuk menjadi wartawan harus lebih dari sekedar "ingin". Butuh tekad yang besar untuk bisa melakoni pekerjaan ini. Sedikit saja kegamangan timbul, kita bisa mundur (seperti saya..hehe).

Menjadi wartawan butuh otak yang lumayan encer. Minimal seorang wartawan pemikirannya harus selevel dengan narasumber. Lebih tinggi lebih baik. Tidak lucu ketika interview wartawannya malah ak uk ak uk nggak bisa diajak ngomong.

Selanjutnya anda perlu fisik dan mental superman untuk menjadi wartawan. Dan benar seperti yang diceritakan oleh five for fighting bahwa menjadi Superman is not easy. Nggak boleh sakit. Tidak ada waktu untuk sekedar demam atau pilek. Panas, hujan, badai tidak boleh menghambat. Ingat, koran harus terbit. Fisik superman juga diperlukan karena jam kerjanya panjang. Mm.. lebih tepatnya sangat panjang. Dan ini yang menyebabkan saya KO. KO tidak hanya secara fisik, namun juga mental. Terlalu lamanya saya di luar, kadang saya berpikir kehidupan saya sendiri hilang.

Dan terakhir, tidak terlepas pula soal materi. Tidak perlu saya ceritakan berapa gaji wartawan. Silahkan di search sendiri di google. Banyak yang sudah membahas hal ini. Dan jangan kaget membacanya.

Namun saya salut sekali dengan wartawan. Apalagi wartawan yang bersih. Karena sungguh tidak mudah. Beban kerja dan tingkat stress tinggi. Jam kerja panjang, dan gaji, ya begitulah. Salut saya kepada para senior yang sudah bertahun tahun menekuni bidang ini.

Sekarang, biarlah menulis hanya sekedar hobi untuk saya. Sebagai tempat untuk mengasah sisi intelektualitas diri saya. Dan anda yang bercita cita menjadi wartawan, silahkan, teruskan. Siapa tahu anda cocok dengan profesi yang satu ini. Bersiaplah untuk mendapatkan segudang pengalaman menarik di dalamnya.

2 comments:

Piyo said...

hahahahahahaha,
no word to say

blog e obie said...

that's 4 words!