2010/09/10

Bersalaman = Bermaafaan?

Pertama tama saya ingin mengucapkan selamat idul fitri untuk saudara saudaraku sesama muslim dimanapun anda berada.

Tulisan kali ini terinspirasi oleh obrolan dengan salah satu teman. Berbeda dengan yang lain teman yang satu ini menekankan agar saya memaafkan dengan ikhlas. Cocok sekali untuk menggambarkan fenomena yang terjadi saat lebaran seperti ini. Pas lebaran lumrah seseorang memohon maaf atas kesalahan kesalahan yang telah dilakukan. Biasanya dengan bersalaman. Yang dimintai maaf pun dengan suka cita menjabat tangannya dan memaafkan kesalahannya. Namun, benarkah demikian? Ingat teman, kita ini orang jawa. Salah satu suku di dunia ini yang berbelit belit. Apa yang nampak di wajah, apa yang keluar dari mulut belum tentu sama dengan isi hati. Mungkin saja wajah dan mulut kita memaafkan. Namun tidak dengan hati. Senyum bisa dibuat. Kata - kata bisa terucap dengan mudah. Tapi hati? hmm... hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Jujur saja saya sendiri pernah melakukannya. Untung saja saya tidak punya musuh atau orang yang tidak saya sukai, jadi perasaan seperti itu jarang terjadi. Saya merasakannya kepada orang yang saya kurang begitu cocok saja.

Kalau demikian yang terjadi lalu apa sebenarnya makna idul fitri? Idul fitri hanyalah acara tahunan dimana keluarga berkumpul. Idul fitri adalah hari dimana kita bisa makan enak, berkunjung ke sanak keluarga. Tidak lebih.

Kadang memang sebuah kesalahan tidak bisa dengan mudah dimaafkan hanya dengan bersalaman. Bisa dimaklumi dan itu manusiawi. Namun alangkah baiknya kalau yang bersangkutan meminta maaf sebaiknya kita memaafkan, dengan hati, tidak dengan senyum saja.

Untuk teman saya, tenang, saya tidak pernah menganggap kalau pernah membuat kesalahan. Justru seringkali membawa kebahagiaan. Karena hal paling sederhana sekalipun yang dilakukan bisa membuat saya bahagia. Suatu anugrah yang tak terhingga bisa bertemu dengannya. Mungkin justru saya sebenarnya yang banyak bersalah. Dan mungkin saya yang perlu dimaafkan dengan ikhlas. Dan semoga maaf yang saya terima adalah maaf dari hati. Aminn....

3 comments:

subebeck said...

wee.... iyo Ob, podo ae nek salaman tapi atine tawuran. mending lak ga usah ketemu pisan. ahahhaa... :P

tes komentar tes.. hihihi

blog e obie said...

walah, y gpp tp, hehe, lek atine wis adem ndang ketemu ae menyelesaikan masalah

wis beres komen e, hehe, beda template beda setingan

Piyo said...

Ihiiir, hehehehe