2010/06/17

Miras Oplosan Perenggut Maut

Akhir – akhir ini sering kita lihat di tayangan televisi banyak korban berjatuhan gara – gara miras oplosan. Sungguh kematian yang sia – sia menurut saya. Saya tidak habis pikir apa yang dipikirkan oleh pembuat miras oplosan ini. Saya pernah melihat di salah satu televisi swasta bagaimana miras oplosan ini dibuat. Dimulai dengan membeli alkohol 70% di toko kimia atau apotik. Na, ini yang membuat saya ngeri. Saya dulu sering berkutat dengan alkohol 70% ini waktu sma, kebetulan mendapat tugas membuat awetan serangga dan biota laut. Alkohol 70% ini baunya sangat menyengat, dan kalau tidak sengaja terkena kulit sejenak kulit jadi mati rasa. Saya tidak habis pikir bagaimana cairan ini bisa diminum manusia.

Lebih ngeri lagi ternyata membuatnya tidak ada takaran pasti. Di tayangan televisi tersebut si pembuat dengan santainya mencampur air, alkohol, dan perasa ke dalam sebuah bak plastik. Perasa dibuat dengan mencampur gula, perasa buah, dan pewarna ke dalam panci kemudian dipanaskan. Entah berapa persen kandungan alkohol dalam miras buatan lokal ini. Setelah jadi miras tersebut dikemas dengan botol bekas air mineral atau botol bekas minuman keras bermerek.

Di akhir acara, reporter mewancarai pembuat miras yang ditahan polisi. Si reporter bertanya bagaimana tanggapan si pembuat mengenai banyaknya korban tewas gara gara miras buatannya. Apa coba jawaban si pembuat? Si pembuat miras menjawab ”loh, yang menyuruh mengoplos miras siapa?” ”salahnya sendiri pakai dioplos oplos”. Gubrakk!! Saya sampe shock mendengarnya.

Memang, miras buatan lokal ini gak usah dioplos pun sudah berbahaya. Apalagi dicampur dengan bahan aneh aneh seperti minuman penambah stamina.

Trus yang salah siapa? Yang jual, yang buat, apa yang minum? Hemm.. seandainya saja semua pihak baik yang membuat, jual, ataupun pembeli punya akal sehat dan iman yang kuat mungkin saja banyaknya korban tewas ini tidak perlu terjadi.

2 comments:

Piyo said...

Lhoooo, aq iki maeng wis komen dowo kq ilang :-s, waaa, nakalan modem e

blog e obie said...

woo,modem e disalahne!hehe