2009/02/20

Caleg Narsis

Narsis adalah virus yang melanda semua aspek kehidupan di Negara kita. Tak terkecuali para calon “yang katanya” mewakili rakyat. Mereka dengan PD memajang foto – foto mereka di tempat umum. Foto – foto raksasa mereka bertebaran di tempat – tempat strategis. Tak lupa disertai bumbu – bumbu yang menambah kenarsisan mereka. “Saya blab la bla putra daerah bla bla akan berjuang bla… Kebanyakan sih janji – janji yang ditawarkan sama saja. Bagaimana mungkin seseorang yang sebelumnya tidak dikenal, tidak melakukan sesuatu untuk masyarakat, ujug – ujug bikin poster dan minta untuk dipilih? Apa bukan narsis namanya?

Yang paling saya tidak suka adalah , ketika mereka melakukan sesuatu ketika ada maunya. Seperti yang terjadi di lingkungan saya. Ketika diadakan pengajian rutin, tiba – tiba ada makhluk yang tidak dikenal ikut bersama beberapa orang. Bukan makhluk halus lo! Tak lama kemudian ketahuanlah tujuan si makhluk ini. Seperti adat orang jawa pada umumnya yang berbelit – belit, makhluk ini mengatakan kalau bersilaturahmi. Kemudian ( nah ini intinya ) dia memperkenalkan diri sebagai caleg partai ijo yang baru ( walaupun partai baru orangnya tetep sama). Langsung saja orang – orang berubah dari antusias menjadi cuek.

Saya sebenarnya penasaran dengan para caleg yang sekarang mencalonkan diri. Mereka ingin merubah nasib rakyat atau merubah nasib mereka sendiri? Memang kursi dewan sangat empuk dan menggiurkan. Sampe – sampe waktu sidang ketiduran saking enaknya. Ditambah uang dan fasilitas ini itu, semakin menjadikan kursi dewan menarik.

Saya sudah terlanjur apatis dengan anggota dewan. Memang sih, masih ada yang benar – benar memperjuangkan rakyat. Namun yang memperjuangkan dirinya sendiri jauh lebih banyak. Buktinya, tingkat korupsi di parlemen ini sangat tinggi.

Sebentar lagi pemilu legislatif digelar. Gunakan hak pilih anda dengan baik dan bijak. Kalau saya sih pikir – pikir dulu. Terus terang caleg – caleg itu tidak ada satupun yang saya kenal, apalagi saya tahu jasanya kepada rakyat kecuali hanya selembar poster raksasa foto mereka. Apa boleh buat, saya tidak akan memilih salah satu diantara mereka.

0 comments: