2009/02/20

Buat Para Brothers

Kalau pas malam minggu, pernah nggak nongkrong di alun – alun? Pernah nggak melihat gerombolan klub sepeda motor? Setelah puas kongkow – kongkow, biasanya dilanjutkan dengan berkeliling rame – rame. Kelihatannya nggak ada yang salah ya?

Eiitss…tunggu dulu.

Memang kebersamaan sesama teman sehobi sangat menyenangkan ya? Apalagi sehobi dalam hal otomotif. Namun hal ini terkadang juga mengganggu orang lain. Sering kali klub – klub motor ini berkuasa di jalan – jalan. Satu atau dua motor biasanya di depan. “membuka jalan”. Atau bahasa kasarnya mengusir pengguna jalan lain supaya minggir memberikan jalan karena mereka mau lewat. Tak lupa motor si “pembuka jalan” ini juga dilengkapi sirene dan senter yang biasanya di gunakan aparat kepolisian.

Seperti yang saya alami beberapa waktu lalu. Tanpa sengaja saya bertemu klub salah satu merek sepeda motor jepang. Pabrikan yang bangga dengan warna ijonya ini ( tahu sendiri kan?). Awalnya mereka berjalan beriringan pelan – pelan. Dengan mudah saya lewati. Tapi ditengah jalan beberapa menyalip dan tak berapa lama memepet saya. Ternyata mereka menghampiri anggotanya yang lain yang sudah menunggu. Tanpa menghargai pengendara yang lain, mereka seenaknya berbelok. Kebanyakan lampu belakangnya tidak berfungsi / malah tidak ada sama sekali, jadi sama sekali tidak memberi sinyal akan berbelok. Terus terang saya sangat terganggu. Kalau Cuma satu – dua motor mungkin tidak apa – apa. Tapi jumlah mereka belasan bahkan puluhan. Setelah menghampiri temannya mereka lalu ngebut lagi.

Saya hanya ingin mengingatkan kepada para brothers sekalian. Bahwa ada hak – hak orang lain yang harus kita hormati. Selain itu apa manfaat dari pendirian klub – klub itu kalau hanya menimbulkan keresahan? Sebagai penggemar sejati motor, seharusnya para brothers menjadi contoh kaum awam seperti saya ini tentang bertingkah laku di jalan raya yang benar. Menjauhi kesan yang hanya hura – hura dan membuang – buang waktu saja.

0 comments: