2008/02/20

Bermain Kelereng

Liburan semester ini saya pulang kampung. Di rumah, seperti biasa saya isi kegiatan dengan mengotak atik sepeda motor saya. Karena peralatan yang tidak lengkap, sesekali saya memerlukan bantuan bengkel. Ternyata hari itu bengkel lumayan rame. Jadi saya harus antre menunggu motor saya dikerjakan. Sembari menunggu giliran saya mengamati anak – anak bermain kelereng. Mereka asyik sekali. Ada yang terlalu serius sampai marah marah dan menuduh temannya curang.

Banyak sekali hal yang bisa dipelajari dari anak – anak. Misalnya permainan kelereng itu. Ternyata setelah saya amati permainan itu memiliki aturan yang sangat kompleks. Yang dulu waktu seusia mereka saya tidak pernah memikirkan hal itu. Mungkin mereka sendiri juga tidak menyadari hal itu. Mereka membuat dan menjalankan aturan itu. Mereka sekaligus mengawasi satu sama lain mencegah terjadi kecurangan.

Aturan itu ada mulai dari awal sampai akhir permainan. Mulai siapa yang melempar lebih dulu, bagaimana kalau kelereng mengenai lebih dari satu kelereng, dan sebagainya.

Kadang – kadang anak – anak jauh lebih hebat dari orang dewasa. Bagi orang dewasa, peraturan ada untuk dilanggar. Jadi kalau nggak mau ada pelanggaran ya nggak usah ada aturan. Bahkan para pembuat aturan pun seringkali melanggar apa yang mereka buat sendiri. Mereka bikin uu anti pornografi, eh malah bikin film bokep sendiri. Terus siapa yang harus dicontoh? Mungkin sekarang saatnya orang tua mencontoh anak – anak. Bukan anak – anak mencontoh orang tua.

0 comments: